Cuan Masuk, Penjualan Lidi Sawit Dongkrak Ekonomi Petani Rohul

Cuan Masuk, Penjualan Lidi Sawit Dongkrak Ekonomi Petani Rohul
Rumah Pengepul lidi sawit di Desa Marga Mulya, Kabupaten Rokan Hulu. (Foto istimewa)

ROHUL, BGNNEWS.CO.ID - Para petani kelapa sawit di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) kini memiliki sumber pendapatan tambahan yang menjanjikan. Selain menjual buah sawit, mereka juga mulai memanfaatkan lidi daun sawit yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah perkebunan.

Inisiatif penjualan lidi sawit ini muncul seiring dengan meningkatnya permintaan bahan baku untuk industri kerajinan di berbagai daerah. Lidi sawit yang diambil dari daun kelapa sawit yang sudah tua dan kering ternyata memiliki nilai ekonomi yang cukup menguntungkan.

Bapak Sudarno (47), petani sawit dari Desa Marga Mulya mengaku, pendapatannya meningkat sekitar 30 persen sejak mulai mengumpulkan dan menjual lidi sawit. 

''Dulu daun sawit yang sudah kering hanya kami buang atau bakar. Sekarang kami manfaatkan untuk tambahan penghasilan,'' ujarnya kepada BGNNEWS.CO.ID, Jumat (11/4/2025).

Proses pengambilan lidi sawit cukup sederhana. Petani mengumpulkan daun sawit yang sudah tua dan kering, kemudian memisahkan lidi dari helai daunnya. Setelah itu, lidi-lidi tersebut dibersihkan, dikeringkan, dan diikat dalam bentuk ikatan dengan berat tertentu untuk kemudian dijual ke pengepul.

''Satu kilogram lidi sawit bisa dijual seharga Rp8.000 sampai Rp12.000 tergantung kualitasnya. Dalam seminggu, dari kebun sawit seluas dua hektar, saya bisa mengumpulkan sekitar 20-30 kilogram lidi,'' tambah Sudarno.

Sudarno melanjutkan, Kegiatan ini cukup menghasilkan dan harapannya bisa lebih baik dan dapat di dukung pemerintah desa.

''Sekarang ini hanya menjual lidi mentah, mungkin bila bisa di kembangkan dan di dukung pemerintah desa, maka bisa menciptakan produk dari lidi sawit untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,'' pungkasnya. (Ade)

 

Berita Lainnya

Index