DUMAI, BGNNEWS.CO.ID – Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ambruk ke level Rp 14.000-an per kilogram (Kg) setelah berhari-hari terus mengalami penurunan dalam proses tender yang diselenggarakan oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) atau tender PTP pada 5 Maret 2025.
Bahkan, informasi yang berhasil dihimpun hasil tender PTP periode Selasa (5/3/2025) ini terasa sangat menyedihkan karena jatuhnya terlalu dalam dibanding hasil tender sebelumnya.
Yakni merosot Rp 260 per Kg dari selisih harga withdraw (WD) dan Rp 165 per Kg dari selisih dengan harga penawaran tertinggi pada tender sebelumnya, Senin (4/3/2025). Hal ini terutama sekali terlihat pada Pelabuhan Dumai di Provinsi Riau, serta Pelabuhan Belawan di kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), yang selama beberapa hari tidak terlihat dalam proses tender PTP.
Sementara untuk Sei Tapung, Riau, dan Pelabuhan Pelaihari yang ada di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel), hasil tender juga tidak kalah menyedihkan.
Yaitu merosot Rp 260 per Kg dari selisih harga withdraw (WD) dan Rp 280 per Kg dari selisih dengan harga penawaran tertinggi pada tender sebelumnya, Senin (4/3/2025). Kabar tak baik ini sangat berpotensi memukul kuat harga pembelian tandan buah segar (TBS) produksi para petani kelapa sawit mulai Selasa sore hingga Rabu (6/3/2025) besok.
Berikut ini hasil tender harga CPO per Kg di luar atau tidak termasuk PPN di PT KPBN periode Selasa, 5 Maret 2025:
Dumai : Rp 14.740 – EUP (sebelumnya Rp 15.000 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 14.905 – PAA, turun Rp 260 dari harga WD & Rp 165 dari harga penawaran tertinggi)
Belawan : Rp 14.740 – EOP
Sei Tapung : Rp 14.501 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 14.334 – WNI (sebelumnya Rp 14.761 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 14.614 – WNI, turun Rp 260 dari harga WD & Rp 280 dari harga penawaran tertinggi)
Pelaihari (Loco) : Rp 14.186 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 13.610 – WNI (sebelumnya Rp 14.446 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 13.890 – WNI, turun Rp 260 dari harga WD & Rp 280 dari harga penawaran tertinggi). (bgn/mediaperkebunan)
