Menghadapi Tantangan Curah Hujan Tinggi, Ini yang Harus Dilakukan Petani Sawit

Menghadapi Tantangan Curah Hujan Tinggi, Ini yang Harus Dilakukan Petani Sawit
Perkebunan sawit yang terendam banjir. (foto istimewa)

KAMPAR, BGNNEWS.CO.ID - Curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir menjadi tantangan besar bagi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau. Fenomena ini telah mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi kelapa sawit secara signifikan.

Lutfi Hakim, Asisten Kebun PT First Resource Kampar menjelaskan, bahwa hujan yang terus menerus bukan hanya berdampak pada produktivitas tanaman, tetapi juga merusak infrastruktur perkebunan. 

"Curah hujan yang ideal untuk tanaman kelapa sawit berkisar antara 2000-2500 mm per tahun dengan tidak ada curah hujan bulanan di bawah 100 mm," ungkap Lutfi, Kamis (26/2/2025).

Lutfi menjelaskan, beberapa dampak negatif dari curah hujan tinggi terhadap perkebunan kelapa sawit. "Kami menghadapi sejumlah masalah, mulai dari genangan air, erosi tanah, hingga pertumbuhan gulma yang berlebihan. Semua ini berujung pada penurunan kualitas dan kuantitas produksi," terangnya.

Selain itu, hujan yang terus menerus juga menyebabkan masalah dalam proses pemanenan dan merusak infrastruktur perkebunan seperti jalan dan jembatan, yang menyulitkan akses ke area perkebunan.

Dalam menghadapi tantangan ini, PT. First Resource Kampar telah menerapkan sejumlah strategi untuk meminimalkan dampak negatif. 

"Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan menjelang musim hujan. Pertama, perbaikan dan pembersihan sistem drainase untuk mencegah genangan air. Kedua, pengecekan dan perawatan infrastruktur jalan, jembatan, dan gorong-gorong," jelas Lutfi.

Meskipun saat ini fokus pada mengatasi curah hujan tinggi, Lutfi juga menyoroti pentingnya mempersiapkan diri untuk kemungkinan curah hujan rendah. 

''Kekeringan juga dapat menyebabkan masalah serius seperti stres air pada tanaman, pengerasan tanah, dan salinisasi tanah. Solusinya meliputi pembuatan sistem irigasi, penambahan kompos, dan aplikasi pengapuran untuk meningkatkan kualitas tanah,'' ungkapnya. (ade/bgn)

Berita Lainnya

Index