BOGOR, BGNNEWS.CO.ID - Minyak sawit sebagai komoditas strategis dan menjadi bagian penting dalam mendukung hilirisasi ketahanan pangan dan energi termasuk penguatan hilir yang diusung Presiden RI Prabowo Subianto.
Untuk itu, penguatan hulu menjadi fokus yang harus didorong di tengah stagnannya produktivitas sawit nasional.
Kepala Bidang Perusahaan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Achmad Maulizal mengatakan, pentingnya untuk mendorong hilirisasi sesuai kebijakan Asca Cita Prabowo Subianto untuk memperkuat hilirisasi di bidang pangan dan energi.
Penguatan sawit ini, juga sudah tertuang di program-program Presiden Prabowo seperti dalam RPJMN. Untuk mencapai Indonesia emas, peranan BPDP di sini untuk mendorong kemandirian pangan dan energi.
Dalam konteks swasembada energi, Maulizal menyebut Indonesia harus menyiapkan minyak nabatinya untuk mengganti energi fosil. Hilirisasi sawit pun bisa menopang industri lain seperti maritim.
Maulizal menambahkan, fokus BPDP tahun ini terus menggenjot pelaksanaan peremajaan sawit rakyat (PSR) tetap. Tanpa PSR, produktivitas sawit Indonesia terus menurun. Saat ini saja, produktivitas petani hanya 2,5-3 ton per haktare per tahun.
Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo menyebut, kebutuhan minyak sawit mentah (CPO) ke depan akan terus bertambah untuk program biodiesel yang terus ditingkatkan persentasenya. (bgn/mediaperkebunan)