Proses Pengantongan Pakai Sistem Automatic Bagging, PI Jamin Kualitas Pupuk Urea Bersubsidi

Proses Pengantongan Pakai Sistem Automatic Bagging, PI Jamin Kualitas Pupuk Urea Bersubsidi
Ilustrasi pupuk urea. (foto/istimewa)

JAKARTA, BGNNEWS.CO.ID -  Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi melakukan kunjungan ke gudang modern Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2024) kemarin.

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menjamin rantai distribusi dan produksi pupuk yang diterima petani nasional berkualitas terbaik.

Rahmad memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan peninjauan ke fasilitas pengantongan (bagging) pupuk bersubsidi jenis urea yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).

UPP Semarang berdiri di atas lahan seluas 13.945 meter dengan kapasitas gudang 10.500 ton. 

Produk pupuk bersubsidi jenis urea dari gudang ini memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi jenis urea pada 23 gudang penyangga lini III atau tingkat kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Ini proses yang menunjukkan keseluruhan ekosistem dari Pupuk Indonesia, keseluruhan ekosistem logistik Pupuk Indonesia. Pupuk urea subsidi tadi diangkut dari Pusri dibawa kapal milik PILog (Pupuk Indonesia Logistik), kapal bernama Pusri 1, berlayar selama 4 hari dari Pupuk Sriwidjaja menuju ke Semarang, di sini dibongkar secara curah, lalu masuk gudang yang dikelola oleh tim logistik Pupuk Indonesia,” beber Rahmad saat melihat proses pengantongan pupuk.

Rahmad memastikan bahwa produk pupuk bersubsidi jenis urea yang dikelola tim logistik Pupuk Indonesia dijamin berkualitas tinggi. 

Hal ini didukung dengan proses pengantongan menggunakan sistem automatic bagging. 

Dikatakannya, dengan otomatisasi ini maka proses pengantongan menjadi lebih cepat dan tingkat keakuratan timbangan satu produk menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, Rahmad meminta kepada seluruh tim logistik Pupuk Indonesia tetap menjaga serta meningkatkan kinerja produksi guna menjamin pupuk untuk petani berkualitas terbaik. 

Sehingga Pupuk Indonesia yang menjadi bagian dari Kementerian BUMN dapat berkontribusi pada swasembada pangan yang menjadi asta cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

“Ini memang cukup menantang apalagi saat musim hujan yang humidity (kelembabannya) tinggi, harus hati-hati dalam meng-handle ya, tolong dijaga kualitasnya. Untuk petani Indonesia kualitasnya harus selalu yang terbaik, tidak boleh kurang, itu bentuk dari komitmen kita semua. Jadi dijaga, jangan karena ini kelihatannya bagging nggak penting, tetapi setiap proses itu ujungnya untuk petani,” tutup Rahmad. (bgn/sawitindo esia.com)

Berita Lainnya

Index