Riau, BGNNEWS.CO.ID - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Riau pada Juni 2025 tercatat sebesar 186,27, turun sebesar 0,79 persen dibandingkan NTP Mei 2025 yang sebesar 187,75.
Data tersebut sebagai bagian dari indikator perkembangan kesejahteraan petani di daerah. Penurunan ini mencerminkan bahwa indeks harga yang diterima petani (It) mengalami perlambatan dibandingkan indeks harga yang dibayar petani (Ib), yang mencakup pengeluaran konsumsi rumah tangga serta biaya produksi dan penambahan barang modal.
Meski mengalami koreksi, NTP Riau masih berada jauh di atas angka 100, yang merupakan ambang batas keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran petani. Angka tersebut menunjukkan bahwa secara umum, daya beli petani di Provinsi Riau tetap berada dalam kondisi positif.
''Turunnya NTP pada Juni 2025 lebih disebabkan oleh kenaikan biaya produksi dan konsumsi rumah tangga petani yang tidak diimbangi dengan peningkatan harga hasil produksi pertanian,'' ujar Asep Kepala BPS Provinsi Riau
NTP merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat tingkat kemampuan tukar petani terhadap barang dan jasa yang dikonsumsinya, serta biaya produksi. Kenaikan NTP mengindikasikan peningkatan daya beli dan kesejahteraan petani, sementara penurunan menunjukkan sebaliknya.
Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga komoditas pertanian, mendorong efisiensi biaya produksi, dan memperkuat kelembagaan petani.
Selain itu, pemerintah daerah juga berupaya memperluas akses pasar dan memperkuat sistem distribusi hasil pertanian guna menjaga keseimbangan harga di tingkat petani. Dengan kondisi NTP yang masih relatif tinggi, Pemerintah Provinsi Riau tetap optimistis terhadap prospek kesejahteraan petani ke depan, meski tetap waspada terhadap berbagai dinamika ekonomi yang dapat memengaruhi sektor pertanian. (jdi/ra)