Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Pencegahan kanker menjadi bagian penting dalam pembangunan kesehatan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup di Provinsi Riau. Sektor kesehatan merupakan fondasi pembangunan manusia.
Hal ini dikatakan Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Zulkifli Syukur MA MSi pada wartawan usai membuka Seminar bertema Optimalisasi Kebiasaan Hidup Sehat untuk Mencegah Kanker digelar di Gedung Wanita Provinsi Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Kamis (13/11/2025).
Kegiatan ini menghadirkan pakar onkologi dan tokoh kesehatan Riau guna meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya pencegahan kanker melalui pola hidup sehat dan deteksi dini.
Menurut Zulkifli Syukur, untuk mencegahnya pendekatan promotif dan preventif menjadi kunci menekan angka penyakit tidak menular seperti kanker. Perubahan paradigma dari mengobati menjadi menjaga kesehatan perlu diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor.
Zulkifli Syukur juga menegaskan komitmen pemerintah daerah membangun Riau sehat. :'Pemerintah fokus memperkuat layanan kesehatan primer, penyediaan tenaga spesialis, serta promosi hidup sehat melalui seluruh lapisan masyarakat,'' ucapnya.
Program pembangunan kesehatan di Riau diarahkan meningkatkan angka harapan hidup dan indeks kualitas kesehatan, sekaligus menekan beban penyakit menular dan tidak menular, termasuk kanker. ''Pencegahan adalah investasi jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat,'' katanya.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Riau, Dr. dr. Elmi Ridar, Sp.A(K), dalam sambutannya menegaskan bahwa kanker termasuk penyakit yang sulit, mahal, dan memerlukan dukungan psiko-sosial dalam proses penyembuhan. Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap gejala dan deteksi dini masih perlu ditingkatkan.
:'YKI Riau terus aktif menjalankan program sosialisasi di sekolah dan lembaga masyarakat. Kami sudah melakukan kunjungan ke 12 kabupaten/kota untuk kegiatan deteksi dini kanker serviks serta edukasi tentang gerakan ‘sadari’,'' ujar Elmi Ridar.
Ia berharap pasien kanker di Riau semakin mudah mendapatkan akses pengobatan tanpa hambatan antrean dokter maupun fasilitas.
dr Sinta C Maulanisa dalam paparannya menyampaikan, bahwa satu dari delapan perempuan berisiko terkena kanker payudara, dengan angka kematian rata-rata 17 per 100.000 penduduk. ''Deteksi dini adalah perlindungan terbaik. Pemeriksaan rutin sangat penting agar kanker dapat ditangani sejak tahap awal,'' jelasnya.
Sementara dr Renardy Reza Razali, SpOG Subsp Onk menjelaskan, sekitar 30–50 persen kasus kanker dapat dicegah dengan perubahan pola hidup yang baik, termasuk tidak merokok, menghindari alkohol, memperbanyak aktivitas fisik, dan mengurangi stres.
''Faktor genetik hanya menyumbang sekitar 10 persen kasus kanker. Sisanya lebih banyak disebabkan perilaku dan gaya hidup,'' terangnya. Ia menekankan pentingnya vaksinasi HPV dan pemeriksaan Pap smear secara berkala untuk mencegah kanker serviks dan mendeteksi dini penyakit reproduksi wanita. (ndi/bgnnews)