Peneliti Kembangkan Penggunaan BBN Biodiesel Sawit untuk Kapal Laut

Peneliti Kembangkan Penggunaan BBN Biodiesel Sawit untuk Kapal Laut
Kapal laut. (foto istimewa)

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Delapan peneliti Indonesia tengah mengupayakan penggunaan bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel sawit untuk digunakan di sektor maritim, terutama untuk kepentingan BBN bagi kapal Republik Indonesia (KRI).

Penelitian itu bertajuk “Pemanfaatan Biodiesel Konsentrasi Tinggi pada Sektor Maritim” dan sepenuhnya dibiayai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Adapun para peneliti tersebut terdiri dari Ahmad Syihan Auzani, Muhammad Arif Budiyanto, Jajang Amir Hidayat, Muhamad Taufik Suryantoro, Hari Setiapraja, Rizqon Fajar, Ahmad Taufiqur Rohman, dan Nur Muhamad Fuad. 

Hasil penelitian mereka sendiri telah dipaparkan dalam acara Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) ke-8 beberapa waktu yang lalu. Acara ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh BPDP guna merangsang dunia penelitian kelapa sawit di Indonesia.

''Penelitian ini berusaha untuk melakukan pemetaan kualitas bahan bakar dan filter eksisting di Indonesia,'' ungkap salah satu tim peneliti yang bernama Ahmad Syihan Auzani.

Penelitian tersebut juga berupaya membuat desain fuel conditioning, menciptakan desain filter wasable, membuat desain ceramic filter, hingga membuat standar operational procedure (SOP) bagi penggunaan biodiesel sawit pada sektor maritim.

Menurutnya, sektor maritim memang memerlukan perhatian khusus karena kondisi lingkungan ekstrem dan penyimpanan bahan bakar yang lama dapat meningkatkan kontaminan dan kadar air.

Di samping itu, tambah Ahmad Syihan Auzani lagi, kondisi yang terjadi pada kapal laut seperti digambarkan di atas dpat menurunkan kualitas bahan bakar, serta berdampak negatif pada mesin kapal.

Ahmad Syihan Auzani menambahkan, dalam penelitian tersebut diketahui bahwa inovasi teknologi pemisahan kontaminan dan pengondisian bahan bakar nabati di tangki kapal perlu dikembangkan agar bahan bakar tetap aman digunakan. Selain itu, sambung Ahmad Syihan Auzani, penelitian ini mengungkapkan bahwa perlu ada optimasi sistem filtrasi wasable dan membran yang dapat digunakan di KRI maupun kapal komersial.

Selain itu, kata Ahmad Syihan Auzani, optimasi desain sistem filtrasi dan pengondisian bahan bakar pada tangki kapal komersial akan mengurangi kontaminan dan degradasi bahan bakar kapal.

“Dengan demikian sistem filter yang cocok dapat mengurangi kemungkinan filter blocking dan kerusakan pada mesin kapal,” demikian penegasan Ahmad Syihan Auzani. (jdi/mdp)

Berita Lainnya

Index