Riau Berpotensi Kembangkan Komoditas Kakao

Riau Berpotensi Kembangkan Komoditas Kakao
Riau berpotensi kembangkan Kakao. (Foto istemewa)

Riau, BGNNEWS.CO.ID - Provinsi Riau memiliki peluang emas untuk mengembangkan komoditas kakao sebagai sumber ekonomi baru. Meski belum masuk dalam jajaran provinsi penghasil kakao utama Indonesia, Riau dinilai memiliki potensi lahan dan iklim yang mendukung pengembangan perkebunan kakao.

Menurut Azis Paisal SP, Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Stiper, Provinsi Riau sebenarnya memiliki kondisi agroklimat yang cukup baik untuk pengembangan tanaman kakao, meskipun selama ini lebih fokus pada komoditas kelapa sawit dan karet.

"Riau memiliki karakteristik tanah dan iklim tropis yang sesuai untuk budidaya kakao. Yang dibutuhkan adalah diversifikasi komoditas perkebunan untuk mengurangi ketergantungan pada satu atau dua komoditas saja," ujar Azis kepada BGNNEWS.CO.ID, Sabtu (14/6/2025).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia dengan total produksi sekitar 641 ribu ton pada tahun 2023. Sulawesi Tengah memimpin dengan produksi 130,8 ribu ton, disusul Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, beberapa provinsi seperti Kepulauan Riau tercatat tidak memproduksi kakao pada 2023. Namun, Riau daratan masih memiliki catatan produksi kakao meski dalam skala kecil berdasarkan data statistik perkebunan provinsi.

Azis menekankan bahwa momentum kenaikan harga kakao global saat ini harus dimanfaatkan dengan baik.

"Harga kakao yang naik signifikan memberikan insentif ekonomi yang menarik bagi petani. Ini adalah waktu yang tepat untuk mulai serius mengembangkan kakao di Riau," jelasnya.

Pengamat pertanian itu juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam hal penyediaan bibit unggul, pelatihan teknis budidaya, hingga pembangunan infrastruktur pascapanen. 

"Tanpa dukungan sistematis dari pemerintah, petani akan kesulitan mengembangkan komoditas baru seperti kakao ini," ungkapnya. (Ade)

Berita Lainnya

Index