Jakarta, BGNNEWS.CO.ID- Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mendorong pemerintah untuk segera melakukan hilirisasi produk ekspor frankincense atau yang dikenal dengan istilah kemenyan.
''Pasar ekspor kemenyan di luar negeri sangat besar, yakni mencapai US$ 23 miliar atau setara Rp 373,56 triliun. Sizenya sangat besar sekali. Itu semua orang bicara parfum, bicara hio, bicara semua kan dari sana,'' kata Ketua DEN Luhut Binsar Panjaitan, dalam agenda International Conference on Infrastructure 2025 di Jakarta Convention Center, kemarin.
Luhut menambahkan, dalam bentuk komoditas kemenyan ekspor saja, nilainya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2023 misalnya US$ 49,5 juta, lalu pada 2024 tembus US$ 52,1 juta.
Adapun negara tujuan ekspor utamanya ialah India dengan porsi 42,9%, Vietnam 13,7%, China 9,1%, Bangladesh 4,1%, Singapura 4%, Arab Saudi 3,6%, Pakistan 2,6%, Inggris 2,3%, Uni Emirat Arab 2,2%. Malaysia 1,9%, Italia 1,9%, dan Jerman 1,5%.
''Dan kita, Indonesia, memproduksi 80% kemenyan, dan ini seperti 35.000 hektar di Danau Toba. Kami sangat terkejut tentang ini. Kami tidak tahu sebelumnya, bahwa Indonesia memasok 80% secara global,'' ucap Luhut. (jdi/cnbc)
