Nilai Tukar Petani Riau Naik 0,73 Persen pada Mei 2025, Peringkat Kedua di Sumatera

Nilai Tukar Petani Riau Naik 0,73 Persen pada Mei 2025, Peringkat Kedua di Sumatera
Perkembangan NTP Provinsi Riau (Foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Riau mencapai 187,75 pada Mei 2025, naik 0,73 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 186,40. Pencapaian ini menempatkan Riau sebagai provinsi dengan NTP tertinggi kedua di Pulau Sumatera.

Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau pada Senin (2/6/2025) menunjukkan kenaikan NTP disebabkan kombinasi positif antara meningkatnya Indeks Harga yang Diterima petani sebesar 0,50 persen dan turunnya Indeks Harga yang Dibayar petani sebesar 0,23 persen.

''Kondisi ini menunjukkan bahwa daya beli petani di Riau semakin membaik,'' kata Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi dalam keterangan resminya.

Riau berada di posisi kedua tertinggi se-Sumatera, hanya kalah dari Bengkulu yang mencatat NTP 200,19. Dari 10 provinsi di Sumatera, tujuh mengalami kenaikan NTP pada Mei 2025, dengan urutan kenaikan tertinggi: Bengkulu (3,75%), Lampung (2,14%), Sumatera Selatan (1,24%), Aceh (1,03%), dan Riau (0,73%).

Kenaikan NTP Riau didorong tiga subsektor yang positif:

- Tanaman Pangan: naik 1,06%

- Peternakan: naik 0,91% 

- Tanaman Perkebunan Rakyat: naik 0,88%

Namun, dua subsektor mengalami penurunan:

- Hortikultura: turun 5,33% (terutama sayur-sayuran turun 9,25%)

- Perikanan: turun 0,16%

Selain itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga mengalami peningkatan 0,38 persen, dari 183,21 pada April menjadi 183,90 pada Mei 2025.

"NTUP mengukur kemampuan petani dalam membiayai kegiatan produksi dan investasi. Kenaikan ini menunjukkan kondisi usaha pertanian semakin kondusif," jelas Asep.

Dengan NTP 187,75, petani Riau berada dalam kondisi surplus yang baik. Namun, pemerintah daerah perlu memberikan perhatian khusus pada subsektor hortikultura yang masih mengalami tekanan harga untuk mempertahankan tren positif ini. (Ade)

 

 

Berita Lainnya

Index