Karena Sawit, Riau Raih Surplus APBN Capai Rp584 Miliar

Karena Sawit, Riau Raih Surplus APBN Capai Rp584 Miliar
Ilustrasi Ekspor Komoditi Sawit. (Foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Provinsi Riau mencatatkan gemilang dalam kinerja fiskal sepanjang tahun 2025. Hingga 30 April 2025, daerah penghasil sawit terbesar Indonesia ini berhasil meraih surplus APBN regional sebesar Rp584,43 miliar, didukung oleh lonjakan penerimaan bea cukai yang mencapai 200,66 persen dari target.

Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil Direktoral Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, Rifai Yusup menjelaskan, bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari kontribusi ekspor komoditas unggulan Riau. Penerimaan bea dan cukai telah melampaui ekspektasi dengan nilai sekitar Rp3,84 triliun.

"Kontributor utama dalam penerimaan bea dan cukai adalah bea keluar, didorong oleh komoditas sawit, ekspor, dan perubahan tarif. Surplus ini mencerminkan pengelolaan anggaran yang efisien serta dukungan dari sektor penerimaan negara yang kuat, khususnya dari bea keluar," kata Rifai dalam diskusi interaktif rripro1 Pekanbaru, Senin (26/5/2025).

Data menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada sektor bea keluar, dengan peningkatan mencapai 1.097,48 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year). 

Secara keseluruhan, pendapatan negara di Riau tercatat mencapai Rp8.936,98 miliar, mengalami lonjakan signifikan sebesar 57,30 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Pertumbuhan ini mencerminkan kekuatan fundamental ekonomi Riau yang bertumpu pada sektor perkebunan kelapa sawit.

Menurut Rifai, Provinsi Riau memang dikenal sebagai salah satu sentra produksi kelapa sawit terbesar di Indonesia. Komoditas andalan ekspor yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini tidak hanya meliputi CPO, tetapi juga berbagai turunan sawit lainnya yang memiliki nilai tambah tinggi.

"Tingginya permintaan global terhadap produk-produk turunan sawit turut mendongkrak nilai ekspor dan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penerimaan negara, khususnya dari sektor bea keluar," pungkasnya. (Ade)

 

Berita Lainnya

Index