Riau Kembali Bersinar di Ajang Puteri Indonesia Lewat Sarah Aurelia Saragih

Riau Kembali Bersinar di Ajang Puteri Indonesia Lewat Sarah Aurelia Saragih
Sarah Aurelia Saragih, Puteri Indonesia Riau 2025 sekaligus seorang psikolog klinis anak dan remaja. (Foto ist)

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Setelah 19 tahun tanpa perwakilan yang berhasil menembus jajaran teratas, Provinsi Riau akhirnya kembali menunjukkan taringnya di panggung nasional. 

Sarah Aurelia Saragih, Puteri Indonesia Riau 2025 sekaligus seorang psikolog klinis anak dan remaja, berhasil mengakhiri penantian panjang itu dengan masuk sebagai Top 16 Puteri Indonesia 2025.

Malam Grand Final yang digelar pada Jumat, 2 Mei 2025 di Jakarta Convention Center dan disiarkan langsung oleh SCTV, mempertemukan 45 finalis dari seluruh Indonesia. Di antara mereka, nama Sarah bersinar tidak hanya karena kecerdasan dan kepribadiannya yang hangat, tetapi juga berkat keberhasilannya meraih Juara Motion Challenge, yang membawanya mendapatkan beasiswa S2 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional.

Dalam pidato advokasinya yang bertajuk BerdayaSeARAH, Sarah menyoroti urgensi inklusivitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Ia menyampaikan bahwa dari 1,6 juta anak berkebutuhan khusus di Indonesia, hanya 18% yang mengakses pendidikan formal.

Salah satu pertanyaan yang sangat membekas di hatinya datang dari seorang ibu yang berkata, “Mbak Sarah, apakah ada sekolah yang mau menerima anak saya?”

Menanggapi realita ini, Sarah mengkampanyekan pentingnya intervensi psikologis dini, penerimaan yang lebih luas di lingkungan pendidikan, serta dukungan menyeluruh dari masyarakat bagi para orang tua anak berkebutuhan khusus. 

Sebagai simbol dari komitmennya terhadap inklusivitas, Sarah menyampaikan kalimat penutup pidatonya menggunakan bahasa isyarat.

''Ini bukan hanya kemenangan pribadi saya, ini adalah kebangkitan harapan bagi perempuan-perempuan muda Riau. Selama 19 tahun kami menanti momen ini. Saya ingin membuktikan bahwa talenta dari daerah pun bisa bersinar dan bersuara di panggung nasional,'' ujar Sarah penuh haru usai malam final.

Sarah menegaskan bahwa keterwakilan daerah bukan semata-mata soal prestise, tetapi juga tentang membuka jalan bagi generasi muda untuk tampil percaya diri. ''Saya ingin setiap anak perempuan Melayu tahu bahwa mereka punya hak untuk bermimpi besar dan mewujudkannya. Kita punya budaya yang kaya, nilai-nilai luhur, dan potensi yang luar biasa — dan dunia perlu tahu itu,'' tambahnya.

Perjalanan Sarah menuju panggung nasional pun tidak mudah. Ia mengakui bahwa banyak tantangan yang dihadapi sebagai perwakilan dari daerah, mulai dari keterbatasan akses pembinaan, ekspektasi masyarakat, hingga membagi waktu dengan profesinya sebagai psikolog. Namun dengan semangat dan tekad kuat, ia berhasil membuktikan bahwa asal bukanlah batas.

Ke depan, Sarah berkomitmen untuk terus membawa nama Riau ke kancah nasional maupun internasional. Selain melanjutkan berbagai inisiatif sosial di bidang kesehatan mental anak dan remaja, ia juga akan mengikuti program bergengsi YSEALI Professional Fellowship di Amerika Serikat pada September mendatang.

''Saya akan tetap membawa semangat Riau ke mana pun saya melangkah. Saya ingin jadi jembatan antara daerah dan dunia luar — agar Riau tak lagi tertinggal dalam percakapan nasional maupun global,'' ungkap Sarah dengan semangat. (ndi)

Berita Lainnya

Index