Gelar Study Tour ke Malaysia, BEM FH UIR Sambangi Kampus UKM, Febri: Kita Saling Bertukar Pemikiran

Gelar Study Tour ke Malaysia, BEM FH UIR Sambangi Kampus UKM, Febri: Kita Saling Bertukar Pemikiran
Kunjungan ke Universiti Kebangsaan Malaysia. (foto/istimewa)

PEKANBARU, BGNNEWS.CO.ID - Pengurus Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Riau (UIR) gelar kegiatan study tour ke Malaysia, yang berlangsung, Rabu (4/2/2025) lalu.

Kegiatan ini merupakan program kerja organisasi yang diikuti sebanyak 13 orang anggota BEM Fakultas Hukum UIR, 1 orang anggota dari fakultas psikologi dan 1 orang anggota dari kampus lain, yaitu dari Universitas Riau (UR).

Febri Saputra, salah seorang pengurus BEM FH UIR, yang juga ikut dalam rombongan, mengaku senang terlaksananya kegiatan tour tersebut.

Kegiatan ini juga berlangsung dengan baik. Bahkan mereka juga berkesempatan melakukan kunjungan ke kampus Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).

Namun, diakui bahwa kunjungan ini tidak resmi. Sehingga tak ada sambutan formal dalam rangkaian kunjungan tersebut.

"Setibanya kami di Malaysia disambut baik oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Malaysia," kata Febri saat berbincang bersama BGNNews.co.id beberapa hari lalu.

Dikatakan, dalam pertemuan di gedung Majlis Perwakilan Pelajar Mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia, BEM dari kedua negara saling bertukar pikiran dan pendapat serta upaya terobosan dan inovasi dalam kaitannya pengembangan dunia pendidikan.

"Kita melihat ada perbedaan cultur, dimana di Universiti Kebangsaan Malaysia, suasana kampusnya begitu berbeda di setiap sudut kampus. Dari pagi sampai sore tetap ramai, yang mana mahasiswa dan mahasiswinya aktif membaca buku. Selain itu terdapat fasilitas lain yang disediakan sebagai penunjang bagi mahasiswa yang mempunyai passion di bidang game dan olahraga," katanya.

Febri juga menyampaikan kekagumannya melihat kesadaran dan kemajuan SDM Malaysia dalam konteks pendidikan.

Untuk itu ia mengharapkan kebiasan ini dapat diratifikasi oleh masyarakat di Indonesia. 

Ia juga mengharapkan agar pemerintah Indonesia bisa mendorong pengembangan di sektor pendidikan sebagai bentuk upaya memanfaatkan bonus demografi untuk mengantarkan Indonesia Emas 2045.

"Saya optimis ini bisa diwujudkan sepanjang ada kemauan dari pemangku kepentingan," tandasnya. (ton)

Berita Lainnya

Index