Kanwil DJBC Riau Beberkan Realisasi Penerimaan 2025. Sudah Terkumpul Rp 8,15 Triliun

Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:37:02 WIB
Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Riau, Bobby Situmorang dihadapan sejumlah wartawan, Selasa (28/10/2025). (bgnnews/kasri)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Riau beberkan realisasi penerimaan tahun 2025 dari bea masuk, bea keluar dan cukai.

Hasilnya, hingga September 2025, total realisasi sudah mencapai Rp 8,15 triliun. Jumlah tersebut sudah melebihi target yang dibebankan sebesar Rp 2,3 triliun. 

"Itu artinya jumlah penerimaan sudah mencapai 350,7 persen dari target. Jumlah ini akan terus meningkat hingga 31 Desember 2025 nanti," ujar Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Riau, Bobby Situmorang dihadapan sejumlah wartawan, Selasa (28/10/2025).

Saat itu sedang berlangsung acara media gathering di Aula Lantai II Kanwil DJBC, Jl. Jendral Sudirman, Pekanbaru, Riau.

Dirincikan Bobby, berdasarkan jenis penerimaan, untuk bea masuk terealisasi Rp 149,02 miliar dari target  Rp 199,47 miliar.

Kemudian bea keluar terealisasi Rp 7,99 triliun dari target 2,21 triliun dan cukai terealisasi Rp 4,64 miliar dari target Rp 252,17 juta.

"Secara keseluruhan capaian penerimaan ini menunjukkan kinerja yang sangat positif, terutama dari sektor bea keluar yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total penerimaan," katanya.

Lebih lanjut dibeberkan, komoditi penyumbang bea masuk tertinggi berasal dari garam dan garam peroksi dari asam anorganik dan logam yang mencapai Rp 7,51 miliar.

Disusul alkohol dan turunan malogenis, sulfonasi nitrasi atau nitrosasinya yang mencapai Rp 6,51 miliar. Furniture Rp 5,30 miliar, barang tambang non mineral Rp 4,44 miliar.

Terakhir disumbangkan oleh mesin sebesar Rp 4,36 miliar. 

Sementara penyumbang bea keluar tertinggi berasal dari RDB Palm Olein sebesar Rp 3 miliar lebih, CPO Rp 1,7 miliar, RDB Palm Oil Rp 1,6 miliar.

Kemudian RDB Palm Stearin Rp 363,90 juta dan cangkang karnel Rp 296,88 juta.

"Kita akan terus bekerja dengan keras agar penerimaan terus meningkat, dalam rangka mendukung ekonomi nasional," katanya. (bgnnews/ksi)

Terkini