Luhut : Kita Tidak Sedang Memberi Karpet Merah untuk Pihak Luar, Tarif 19 Persen Buat Produk RI Lebih Bersaing di Pasar Global

Kamis, 17 Juli 2025 | 15:15:10 WIB
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. (foto istimewa)

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Indonesia mengambil langkah strategis dengan menyederhanakan tarif terhadap sebagian besar produk impor dari AS, dari 32 persen menjadi 19 persen. Langkah ini merupakan bagian dari pendekatan timbal balik yang dinilai terukur dan menguntungkan kedua belah pihak.

''Penurunan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) ini membuat produk ekspor Indonesia lebih kompetitif di pasar global,'' kata Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, penyesuaian tarif itu merupakan bagian dari langkah kebijakan yang bersifat strategis untuk memperkuat rantai pasok, menarik investasi berbasis nilai tambah, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra dagang yang dihormati.

''Kita tidak sedang memberi karpet merah untuk pihak luar, tetapi justru membuka jalan yang lebih besar bagi produk dan pelaku usaha Indonesia untuk bersaing di pasar global. Ini adalah diplomasi ekonomi dengan visi jangka panjang yang jelas, yang berlandaskan kepentingan nasional,'' ujar Luhut 

Menurutnya, kebijakan ini bukanlah konsesi sepihak, melainkan strategi untuk membuka peluang investasi, mendorong transfer teknologi, dan memperluas akses pasar ekspor Indonesia secara lebih kompetitif.

DEN juga telah melakukan simulasi ekonomi dengan dua skenario utama, yakni dengan tarif 32 persen dan 19 persen. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario kedua memberikan dampak ekonomi yang jauh lebih positif.

Penurunan tarif itu pun dianggap membuka peluang besar bagi industri padat karya di Indonesia seperti tekstil dan produk tekstil, alas kaki, serta furnitur untuk memperluas akses pasar di AS dengan hambatan biaya yang lebih rendah.

Selain mendorong ekspor, kebijakan itu juga disebut berpotensi menarik minat investor asing untuk merelokasi industrinya ke Indonesia, demi memanfaatkan keunggulan tarif dalam mengakses pasar AS. (jdi/antara)

Terkini

DPRD Riau Tagih Janji Pemprov Ajukan KUA PPAS APBD Perubahan

Selasa, 09 September 2025 | 19:23:43 WIB

Sekda : ASN Dituntut Punya Standar Kinerja Tinggi

Selasa, 09 September 2025 | 19:09:07 WIB

Program Rohil Cerdas, Guru MDA dan TPQ Diberi Dana Insentif

Selasa, 09 September 2025 | 16:52:48 WIB