Kembalikan Kedaulatan Ekonomi Nasional, Indonesia Hilirisasi 28 Komoditas, Apa Saja!

Kamis, 05 Juni 2025 | 08:45:15 WIB
Pabrik kelapa sawit. (Foto istimewa)

Riau, BGNNEWS.CO.ID - Tak hanya pertambangan, Indonesia juga mengembangkan hilirisasi sektor lain seperti migas, pertanian hingga perikanan.

Sekretaris Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Ahmad Erani Yustika mengatakan, untuk mendukung program tersebut, ada sebanyak 18 proyek hilirisasi yang akan dibangun. Sekarang, prosesnya sedang dalam tahap kajian berupa pra-feasibility study (FS).

''Jadi sudah ada beberapa analisis terkait dengan kelayakan ekonomi, analisis lingkungan, sosial, dan banyak yang lainnya. Termasuk potensi penyerapan tenaga kerja, kemudian penghematan impor, potensi untuk mendapatkan devisa dari ekspor ke luar negeri, dan seterusnya,'' ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Economic Update, seperti dikutip BGNNEWS.CO.ID, Kamis (5/6/2025).

Erani menyebutkan, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan agar proyek hilirisasi di Indonesia bisa mengembalikan kedaulatan ekonomi nasional yang juga didorong untuk bisa meningkatkan kemandirian ekonomi Tanah Air.

''Ini sudah disetujui oleh bapak Presiden pada Pekan lalu. Intinya bapak Presiden menyampaikan agar ini bisa dikawal dengan baik, dilaksanakan secepatnya. Presiden ingin memastikan bahwa proyek-proyek ini menjadi bagian dari pengembalian kedaulatan ekonomi nasional. Ini bagian dari kekuatan bangsa untuk meningkatkan kemandirian ekonomi,'' bebernya.

Erani mengatakan dari 18 proyek hilirisasi tersebut terdiri dari proyek hilirisasi di bidang minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batu bara (minerba), pertanian, hingga perikanan.

28 Komoditas Dihilirisasi

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, berikut komposisi cadangan 28 komoditas di Indonesia terhitung dalam lingkup global:

1. Nikel (42%) no. 1 di dunia

2. Timah (16,3%) no. 2 di dunia

3. Tembaga (3%) no. 11 di dunia

4. Bauksit (4%) no. 6 di dunia

5. Besi baja (0,94%) no. 16 di dunia

6. Emas perak (emas 5%, perak 2%)

7. Batu bara no. 7 di dunia

8. Aspal buton (3,91%) no. 3 di dunia

9. Minyak bumi (0,1%) no. 5 di Asia Pasifik

10. Gas bumi (0,7%) no. 4 di Asia Pasifik

11. Sawit (58,7%) no. 1 di dunia

12. Kelapa (27%) no. 1 di dunia

13. Karet (27%) no. 2 di dunia

14. Biofuel (59%) no. 1 di dunia hanya dari sawit

15. Kayu balok (4%) no. 6 di dunia

16. Getah pinus (13%) no. 3 di dunia

17. Udang (16%) no. 3 di dunia

18. Ikan TCT (21%) no. 1 di dunia

19. Rajungan (3%) no. 2 di dunia

20. Rumput laut (28%) no. 2 di dunia

21. Potensi lahan garam potensi 47.734 hektar

22. Pasir silika (0,9%) no. 18 di dunia

23. Mangan (3,2%) no. 7 di dunia

24. Kobal (7,19%) no. 3 di dunia

25. Logam tanah jarang cadangan 227.976 ton

26. Kakao (4%) no. 7 di dunia

27. Pala (31,2%) no. 1 di dunia

28. Tilapia (22,1%) no. 1 di dunia. (jdi/cnbc)

Terkini