Lahan Mencapai 69.962 Hektare, NTT jadi Sentra Garam Nasional

Ahad, 11 Mei 2025 | 11:44:18 WIB
Gubernur NTT Melki Laka Lena meninjau Pabrik Garam Waebelo di Kabupaten Kupang. (Foto istimewa)

NTT, BGNNEWS CO ID - Dengan luas lahan potensial yang mencapai 69.962 hektare dan kualitas garam yang tinggi, Nusa Tenggara Timur (NTT) berpeluang besar untuk memenuhi kebutuhan garam industri nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor. 

Untuk mewujudkan itu, Gubernur NTT, Melki Laka Lena, bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTT, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kupang, meninjau Pabrik Garam Waebelo di Kabupaten Kupang, Kamis (8/5/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung proses produksi, pengecekan kualitas garam, serta fasilitas laboratorium yang menjamin mutu produk. 

'''Kami ingin produk garam dari NTT memiliki standar mutu tinggi dan mampu menembus pasar lebih luas. Ini menjadi bagian dari strategi pembangunan industri daerah berbasis potensi lokal,''' kata Melki Laka Lena. 

NTT memiliki kondisi alam yang sangat mendukung produksi garam berkualitas tinggi. Dengan musim kemarau yang panjang dan kadar NaCl mencapai 96-97%, produksi garam di NTT sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan industri. Produktivitas rata-rata lahan garam di Nunkurus, misalnya, mencapai 100 ton per hektare untuk setiap siklus panen sekitar 40-45 hari, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang berkisar 60-70 ton per hektare. 

Saat ini, produksi garam industri di NTT tersebar di beberapa kabupaten, antara lain: 

- Kabupaten Kupang: 35.000 ton 

- Kabupaten Nagekeo: 5.000 ton

- Kabupaten Sabu Raijua: 326 ton 

Sementara itu, usaha garam rakyat tersebar di seluruh NTT dengan total produksi mencapai 5.912,11 ton. (jdi/viva)

 

Terkini