Stadion Utama Masuk Opsi Jual, JMP Minta Gubernur Riau Lebih Cerdas dan Kreatif Kelola Aset Pemprov

Sabtu, 03 Mei 2025 | 08:21:13 WIB
Ketua DPD I JMP Provinsi Riau, Andre Yulistio Ade.

PEKANBARU, BGNNEWS.CO.ID - Perkumpulan Jangkar Merah Putih (JMP) mengkritisi opsi Gubernur Riau yang akan menjual stadion utama, Jl Naga Sakti, Pekanbaru.

Pasca pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional beberapa tahun lalu, aset senilai Rp 1,2 triliun ini dinilai belum dikelola secara optimal dan terus menimbulkan beban biaya perawatan tinggi.

"Sulit itu membangunnya. Tapi kalau sudah terbangun seperti ini, dibutuhkan kecerdasan untuk mengelolanya supaya bernilai ekonomis," ujar Ketua DPD I JMP Provinsi Riau, Andre Yulistio Ade, Sabtu (3/4/25).

Dikatakan, dimana-mana kota besar, stadion sepakbola seperti stadion utama Riau itu, bisa menjadi sumber pendapatan yang bagus. Sebab selain kegiatan olahraga, beberapa kegiatan lain bisa dilaksanakan di stadion tersebut  seperti konser, pertemuan akbar dan lain-lain.

"Memang dibutuhkan kreativitas dan kecerdasan agar aset tersebut bernilai ekonomis yang terus berputar. Dan sangat kita sayangkan kalau sampai pemprov Riau tak mampu mengelolanya dengan baik," kata Andre.

Ditambahkan, pengelolaan stadion utama tersebut bisa banyak cara, termasuk juga membuat sekolah bola dan pelaksanaannya diserahkan kepada profesional

"Masih banyak cara lain untuk pengelolaan aset tersebut agar tetap produktif. Tapi kalau sempat jadi besi tua, tentu sangat miris kita melihatnya," tandas Andre.

Sementara Gubernur Riau Abdul Wahid, dalam Rapat Kerja Perangkat Daerah (RKPD) di Gedung Daerah Riau, Jumat (2/5/2025), ia menyebutkan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan opsi untuk menjual stadion tersebut kepada investor.

“Stadion ini pembangunannya mencapai Rp1,2 triliun, tapi belum dimanfaatkan dengan baik. Saya sudah coba tawarkan ke beberapa investor, namun belum ada yang berminat,” ujarnya.

Menurut Wahid, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Pemprov untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Ia menegaskan bahwa pemanfaatan aset harus dilakukan secara maksimal agar tidak menjadi tanggungan yang merugikan keuangan daerah.

“Kami sedang mengkaji aset mana saja yang bisa dioptimalkan. Untuk stadion ini, kami terbuka dengan kerja sama pengelolaan, asal nilai aset tetap terjaga,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa untuk saat ini, fokus pemerintah adalah menjaga kondisi fisik dan nilai aset tersebut sembari menunggu adanya pihak ketiga yang berminat untuk bekerja sama.

“Jangan sampai dibiarkan terbengkalai dan malah kehilangan nilainya,” tutup Gubri. (ksi)

Terkini