KAMPAR, BGNNEWS.CO.ID - Para petani kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau, kini memiliki senjata baru untuk meningkatkan produktivitas kebun mereka. Teknik pruning (pemangkasan) yang tepat terbukti mampu meningkatkan hasil panen dibandingkan kebun yang tidak menerapkan metode ini secara benar.
''Pemangkasan daun sawit bukan sekadar memotong asal-asalan. Ada strategi khusus yang harus dipahami petani,'' kata Lutfi Hakim SP, Agronom dan Konsultan Pertanian Universitas Riau.
Menurut Lutfi, ada tiga kunci utama dalam pemangkasan kelapa sawit yang sering diabaikan petani. Pertama, waktu pemangkasan yang tepat. Pemangkasan sebaiknya dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal musim hujan dan pertengahan musim kemarau.
''Waktu tepat mempengaruhi penyembuhan luka pada pohon dan memaksimalkan proses fotosintesis,'' ujar Lutfi kepada BGNNEWS.CO.ID, Jumat (11/4/2025).
Kedua, teknik pemangkasan bertahap. Pemangkasan tidak boleh dilakukan secara drastis. Sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan mempertahankan 1-2 pelepah di bawah tandan buah untuk menopang pertumbuhan buah. Ketiga, pemilihan daun yang dipangkas.
''Prinsipnya, daun tua dan tidak produktif yang harus diprioritaskan untuk dipangkas. Pastikan setiap pohon memiliki minimal 32-40 pelepah untuk tanaman dewasa,'' tambah Lutfi.
Selain meningkatkan produktivitas, pruning yang tepat juga memberikan manfaat lain, seperti memudahkan proses pemanenan karena akses ke tandan buah lebih terbuka, mengurangi serangan hama karena sirkulasi udara yang lebih baik, dan memudahkan deteksi masalah pada tanaman secara dini.
''Pruning adalah investasi tenaga yang murah namun memberikan hasil berlipat,'' ungkap Lutfi. (Ade)