PEKANBARU, BGNNEWS.CO.ID - Bagi para petani kelapa sawit, serangan rayap bisa menjadi mimpi buruk yang mengancam hasil panen dan pendapatan keluarga. Namun, dengan pengetahuan dan langkah tepat, serangan hama ini bisa dikendalikan secara efektif.
''Petani sawit harus jeli mengenali tanda-tanda awal serangan rayap. Jangan tunggu tanaman menguning atau bahkan mati,'' kata Yusuf Syifa SP, Agronom dari Universitas Islam Riau kepada BGNNEWS.CO.ID, Kamis (10/4/2025).
Menurut Syifa, petani sawit perlu waspada terutama jika kebun mereka berada di lahan gambut atau bekas hutan. ''Perhatikan keberadaan lorong-lorong tanah dari bonggol hingga pangkal pelepah. Ini tanda pertama serangan rayap dari luar tanaman,'' jelasnya.
Untuk tanaman yang sudah menghasilkan (TM), petani bisa mengamati gejala seperti daun tombak menumpuk, daun menguning, atau pelepah sengkleh. ''Ini tandanya rayap sudah menyerang bagian dalam batang. Kalau dibiarkan, tanaman bisa mati dan tumbang,'' terang Syifa.
Spesies rayap yang paling umum dijumpai di perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Coptotermes curvignathus dan Macrotermes gilvus. Gejala umum serangan rayap terjadi pada kelapa sawit yang ditanam berdekatan dengan tunggul pohon atau sisa-sisa kayu hutan yang tidak dibongkar.
Untuk pengendalian, Syifa menyarankan pendekatan sederhana namun efektif yang bisa dilakukan petani sendiri.
''Pertama, petani harus menandai pohon-pohon yang terserang. Kedua, bongkar dan bersihkan lorong-lorong tanah yang dibuat rayap. Untuk TBM yang parah, mungkin perlu dibongkar, sementara untuk TM cukup kupas batang atau sisa pelepah yang terserang menggunakan dodos,'' jelasnya detail.
Langkah ketiga, petani bisa menyemprotkan termisida yang tersedia di toko pertanian. ''Pilih termisida berbahan aktif fipronil, sipermetrin, atau klorpirifos. Semprotkan pada batang yang sudah dikupas dan siram juga tanah sekitar pangkal batang dengan radius 30 cm,'' tambahnya.
Yang tidak kalah penting, Syifa menekankan perlunya tindakan pencegahan pada enam tanaman di sekeliling tanaman terserang. ''Siramkan juga termisida di sekitar tanaman tetangga untuk mencegah penyebaran. Ini investasi kecil untuk mencegah kerugian besar,'' ungkapnya. (Ade)