PEKANBARU, BGNNEWS.CO.ID - Program beasiswa sawit oleh pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menjadi salah satu strategi utama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor kelapa sawit Indonesia.
"Program beasiswa sawit saat ini telah tersebar di 23 perguruan tinggi yang mencakup 10 provinsi di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua Barat. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mempersiapkan generasi penerus industri sawit," kata Wakil Ketua III APKASINDO Riau, Kawali Tarigan, dalam wawancara dengan bgnnews.co.id, hari ini.
Khusus untuk Provinsi Riau, empat perguruan tinggi telah ditunjuk sebagai penyelenggara beasiswa sawit. Keempat institusi tersebut adalah Politeknik Kampar, Institut Perkebunan Indonesia Pelalawan, Poltek Caltek, dan Universitas Pasir Pangaraian (UPP).
"Program beasiswa ini sangat strategis mengingat Riau memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 4,172 juta hektar. Kami membutuhkan SDM berkualitas yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga mencintai dunia pertanian," jelasnya.
Tarigan menambahkan bahwa program beasiswa ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo tentang penguatan swasembada pangan dan hilirisasi. "Ini adalah investasi jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan industri sawit yang menjadi salah satu penggerak utama ekonomi Riau," tegasnya.
Sebagai informasi, dari total luas lahan sawit di Riau, sekitar 60 persen dikelola langsung oleh pekebun perorangan. Hal ini semakin menegaskan pentingnya peningkatan kualitas SDM melalui program beasiswa untuk mendukung produktivitas dan keberlanjutan sektor sawit. (ade/bgn)