Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Bertambah, Masih Tahap Aman

Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Bertambah, Masih Tahap Aman
Kondisi waduk PLTA Koto Panjang, Kampar, Riau terkini.

Kampar, BGNNEWS.CO.ID -Berdasarkan data terbaru, elevasi Waduk PLTA Koto Panjang tercatat berada di angka 77,19 meter di atas permukaan laut (mdpl), Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 07.00 WIB,

Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah melalui Erikmon menyampaikan, bahwa pada waktu tersebut debit air yang keluar melalui turbin (outflow) mencapai 321,41 meter kubik per detik, sementara debit air yang masuk ke waduk (inflow) tercatat sebesar 504,16 meter kubik per detik.

“Terjadi kenaikan elevasi dibandingkan kondisi sehari sebelumnya. Pada Kamis, 18 Desember 2025 pukul 07.00 WIB, elevasi waduk masih berada di level 77,11 mdpl dengan outflow 312,59 meter kubik per detik dan inflow 495,34 meter kubik per detik,” ujar Erikmon mewakili manajemen PLTA Koto Panjang pada wartawan.

Ia menjelaskan, pengelolaan debit air waduk dilakukan berdasarkan ketentuan operasional yang telah ditetapkan. Pembukaan pintu pelimpah atau spillway hanya dilakukan pada kondisi tertentu.

“Pembukaan spillway dilakukan apabila elevasi waduk berada di atas 83,00 mdpl dan inflow yang masuk ke waduk mencapai atau melebihi 1.000 meter kubik per detik,” jelasnya.

Selain itu, pembukaan spillway juga dapat dilakukan melalui mekanisme early release atau pembukaan dini. Langkah ini dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap potensi masuknya debit air berlebih ke waduk.

“Early release dilakukan berdasarkan perhitungan teknis yang mengacu pada prediksi curah hujan dari BMKG serta kondisi elevasi waduk terhadap kurva Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW),” kata Erikmon.

Ia menambahkan, pembukaan spillway juga dapat dilakukan apabila pembangkit tidak dapat beroperasi, baik akibat gangguan peralatan listrik maupun ketika elevasi waduk berada pada atau di bawah 73,50 mdpl.

Manajemen PLTA Koto Panjang memastikan operasional waduk terus dipantau secara berkala untuk menjaga keamanan, kestabilan pasokan listrik, serta keselamatan masyarakat di wilayah hilir Sungai Kampar. (jdi/bgnnews)

Berita Lainnya

Index