Siak, BGNNEWS CO.ID - Sekitar 250 mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Siak (IPMKS) menggelar aksi demo di Kantor Bupati Siak, Senin (29/9/2025). Mereka memprotes keterlambatan serta dugaan pemotongan dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk biaya pendidikan.
Perwakilan mahasiswa, Najmuddin Hibatullah Majid menyebut, banyak penerima bantuan yang tidak mendapatkan pencairan secara rutin. Menurutnya, ada mahasiswa yang baru menerima dana setiap dua hingga empat bulan sekali.
''Banyak kawan-kawan kami kesulitan bayar kos dan kebutuhan belajar karena pencairannya tidak jelas,'' ujar Najmuddin pada bgnnews.co.id disela-sela demo.
Najmuddin menegaskan, jika ditemukan indikasi penyimpangan, mereka siap membawa persoalan ini ke jalur hukum.
Aksi tersebut mendapat perhatian langsung dari Bupati Siak, Afni Zulkifli, bersama Wakil Bupati, Syamsurizal, yang turun menemui para mahasiswa. Dalam dialog, massa mendesak agar kebijakan pemotongan biaya hidup penerima beasiswa dibatalkan karena dianggap sepihak dan tanpa sosialisasi.
Bupati Afni menyebut, dana PKH telah ditransfer ke kampus masing-masing penerima. Namun, beberapa kampus justru mengaku belum menerima pencairan tersebut.
Karena adanya perbedaan data dan informasi, mahasiswa dan pemerintah sepakat memanggil pihak kampus pada 3 Oktober 2025 untuk melakukan sinkronisasi.
Bupati Afni juga menegaskan bahwa hingga saat ini beasiswa PKH masih dibayarkan penuh sebesar Rp3,3 juta per mahasiswa.
Afni mengakui kondisi keuangan daerah memang sedang berat akibat utang proyek mencapai Rp300 miliar. Karena itu, pemerintah daerah melakukan langkah efisiensi, termasuk memangkas perjalanan dinas dan menunda pembayaran TPP ASN. (ton/bgnnews)