ITS dan BPDP Bahas Progres Inovasi Hilirisasi Sawit Berbasis Teknologi

ITS dan BPDP Bahas Progres Inovasi Hilirisasi Sawit Berbasis Teknologi
Tim peneliti ITS bertemu dengan Komite Penelitian dan Pengembangan BPDP. (foto: Humas ITS)

Surabaya, BGNNEWS.CO.ID - Bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Program Grant Riset Sawit (GRS) 2025 di Gedung Research Center ITS, Surabaya, Jatim.

Kegiatan ini mempertemukan sepuluh tim peneliti ITS dengan Komite Penelitian dan Pengembangan BPDP. MONEV ini membahas progres riset, kendala teknis, serta solusi menuju hilirisasi sawit yang berbasis inovasi teknologi.

Para peneliti memaparkan hasil riset dan prototipe yang sedang dikembangkan. Agenda berlangsung secara hybrid, mengakomodasi peserta daring maupun luring dari berbagai wilayah.

Direktur DRPM ITS Fadlilatul Taufany menyampaikan, pentingnya forum ini sebagai ruang refleksi dan perbaikan arah riset agar lebih aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri.

''Dengan adanya masukan dari para reviewer, para peneliti dapat menyempurnakan arah risetnya agar lebih berdampak secara nyata bagi masyarakat dan industri,'' ujar Fadlilatul dalam keterangan Humas ITS dikutip Sabtu (26/7/2025).

Tim reviewer berasal dari berbagai institusi nasional, di antaranya Prof. Didiek Hadjar Goenadi, Prof. Udin Hasanudin, Prof. Agus Haryono, dan Prof. Bustami Arifin. Mereka mengevaluasi baik substansi teknis maupun potensi keekonomian inovasi.

Salah satu inovasi yang dibahas adalah kendaraan panen sawit untuk lahan gambut yang dikembangkan oleh Dr. Mohammad Khoirul Effendi dari Departemen Teknik Mesin ITS. Desain alat ini mendapat sejumlah catatan teknis dari para evaluator.

Poin penilaian mencakup desain roda, beban kendaraan terhadap lahan, serta ketersediaan komponen lokal sebagai alternatif pengganti komponen impor. Evaluasi dilakukan langsung di laboratorium ITS.

Aspek keberlanjutan juga menjadi perhatian. Inovasi yang dikembangkan dinilai berkontribusi terhadap pencapaian beberapa target Sustainable Development Goals (SDGs), seperti efisiensi sumber daya dan penanganan perubahan iklim.

Dalam sesi akhir evaluasi, reviewer memberikan masukan teknis tambahan, termasuk perhitungan biaya angkut, estimasi harga jual, serta potensi adopsi teknologi oleh sektor industri dalam negeri dan pasar ekspor. (jdi/els)

Berita Lainnya

Index