Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Jumlah titik panas (hotspot) di pulau Sumatera kembali menunjukkan peningkatan. Berdasarkan pantauan satelit pada Rabu pagi (23/7/2025), sebanyak 520 hotspot terdeteksi, sebelumnya 451 titik panas.
Sumatera Utara terbanyak dengan 149 titik. Sementara Riau sebanyak 135 hotspot terdeteksi tersebar di lima wilayah kabupaten/kota di Riau.
Kondisi ini menjadikan Riau sebagai provinsi dengan sebaran hotspot terbanyak kedua di Sumatera hari ini.
Untuk wilayah Riau, Kabupaten Rokan Hilir menjadi wilayah dengan jumlah hotspot tertinggi yakni sebanyak 91 titik. Disusul oleh Pelalawan sebanyak 22 titik, Rokan Hulu dengan 17 titik, Kota Dumai 4 titik, dan Kampar dengan 1 titik.
Dari total tersebut 135 yang terdeteksi, sebanyak 3 titik berada pada tingkat kepercayaan tinggi yang mengindikasikan potensi kuat sebagai kebakaran hutan atau lahan aktif. Sementara itu, 8 titik berada pada tingkat kepercayaan sedang dan 124 titik pada kategori rendah.
Forecaster on Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Indah DN mengungkapkan, bahwa selain peningkatan jumlah hotspot, sebagian besar wilayah Riau juga berada dalam kondisi sangat mudah terbakar.
Analisis tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah menunjukkan level waspada, terutama di wilayah Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak, Kampar, Pekanbaru, serta sebagian Indragiri Hilir.
''Kondisi cuaca kering dan vegetasi yang mudah terbakar menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan saat ini. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan dalam bentuk apapun,'' ujar Indah.
Dengan situasi ini, BMKG dan pemerintah daerah mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan jika menemukan potensi kebakaran lahan.
Langkah mitigasi dan respons cepat sangat diperlukan agar kondisi tidak semakin memburuk dan mengakibatkan kabut asap yang mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat. (jdi)