Muhammad Ramadhani: HMI Lahir dari Akar Perjuangan Mahasiswa, Jauh dari Lingkar Kekuasaan

Muhammad Ramadhani: HMI Lahir dari Akar Perjuangan Mahasiswa, Jauh dari Lingkar Kekuasaan
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau (FKIP UIR), Muhammad Ramadhani. (foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Pernyataan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menyebut, kalau tidak tumbuh dari bawah, pasti itu HMI menuai kritikan. Diantaranya Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau (FKIP UIR), Muhammad Ramadhani.

Menurut Muhammad Ramadhani, pernyataan tersebut dinilai merendahkan sejarah lahirnya HMI dan mencerminkan pandangan yang tidak berdasar terhadap gerakan mahasiswa Islam yang telah berdiri sejak 1947.

''HMI justru lahir dari akar perjuangan mahasiswa, jauh dari lingkar kekuasaan. HMI juga lahir dari keresahan mahasiswa atas penjajahan, bukan dari elit atau aktor politik. Ia tumbuh dari bawah, dari ruang-ruang diskusi kecil di Yogyakarta, dari kampus, dari asrama mahasiswa. Dan hari ini, komisariat menjadi akar utama yang menjaga ruh itu tetap hidup,'' ujar Ramadhani di Pekanbaru, Selasa (15/7/2025).

Menurutnya, mayoritas kader HMI berasal dari latar belakang masyarakat biasa, bukan elit politik atau keluarga pejabat. ''Kami ini anak guru honorer, anak petani, anak nelayan. Kami tidak punya kekuasaan, tapi kami punya semangat belajar dan berjuang. Dan itu kami temukan di komisariat di basis gerakan. Maka pernyataan Cak Imin sangat melukai nalar dan memutarbalikkan kenyataan,'' tegasnya.

Menurut Ramadhani, pernyataan seperti ini berbahaya jika terus dibiarkan. Karena bisa merusak semangat persaudaraan antar organisasi mahasiswa Islam, yang seharusnya saling menguatkan, bukan melemahkan satu sama lain.

''Kami tidak anti kritik, tapi kritik harus rasional dan jujur secara sejarah. Jangan menjadikan perbedaan organisasi sebagai alasan untuk membenarkan narasi yang keliru,'' tambahnya.

Ia mengajak seluruh kader HMI, khususnya di FKIP UIR, untuk menjawab pernyataan seperti ini bukan dengan amarah, melainkan dengan bukti nyata, bahwa HMI tetap konsisten hadir di tengah rakyat, berjuang dari bawah, dan membangun Indonesia dari ruang-ruang paling dasar: Komisariat.

''Kalau ada yang mau bicara tentang ‘bawah’, datanglah ke komisariat. Di sinilah kami berpikir, belajar, dan bergerak. Inilah HMI yang sebenarnya,'' pungkas Ramadhani. (Yos)

Berita Lainnya

Index