Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID – Suci Rahmadani kian bersinar di kancah pemuda Indonesia. Mahasiswi Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Riau ini berhasil menorehkan sejumlah prestasi membanggakan.
Diantaranya menjadi Delegasi Terbaik AIESEC Future Leader Winter Peak di Universitas Sebelas Maret 2024, Mapres Favorit Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Riau 2024, serta Mahasiswa Program PKKM MBKM Pertukaran Mahasiswa Merdeka ke Universitas Sebelas Maret 2024.
Berangkat dari Kota Pekanbaru, Suci tidak hanya memandang bahasa sebagai alat komunikasi, namun juga sebagai identitas diri dan bentuk perjuangan generasi muda. ''Saya sadar, sebagai pemuda, saya memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan semangat Sumpah Pemuda,'' ujar Suci pada BGNNEWS.CO.ID, Rabu (12/6/2025).
Pengalamannya menghadapi kelompok yang terlalu mengedepankan bahasa daerah tanpa mempertimbangkan pemahaman lawan bicara, semakin menguatkan keyakinannya akan pentingnya peran bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa.
Suci juga menyoroti pentingnya literasi dan penguasaan bahasa dalam membuka peluang di era global. Ia ingin mengedukasi masyarakat agar bangga terhadap bahasa sendiri dan tidak terjebak dalam krisis identitas akibat penggunaan campur kode yang berlebihan.
Suci menceritakan perjalanannya mengikuti ajang Duta Bahasa tingkat provinsi yang banyak menghadapi tantangan, mulai dari keraguan diri hingga manajemen waktu di tengah padatnya jadwal kuliah. Namun, semua itu justru menjadi proses pembelajaran yang berharga.
''Saya belajar soal keberanian, manajemen waktu, dan kepercayaan diri. Saya hanya ingin mencoba dan menjalani proses ini dengan ikhlas, sambil terus percaya bahwa hasil akhirnya saya serahkan sepenuhnya pada rencana Allah SWT,'' katanya.
Sebagai finalis Duta Bahasa, Suci bersama pasangannya, Fajri Dwi Wahyudi, menggagas program inovatif bertajuk LISAN (Literasi, Sastra, dan Bahasa Nusantara). Program ini berfokus pada digitalisasi sastra Melayu Riau melalui media buku digital interaktif, laman web, permainan bahasa, dan media sosial. Target utamanya adalah generasi muda usia 10-19 tahun serta penutur asing, dengan harapan mereka lebih dekat dengan bahasa Indonesia dan sastra lokal melalui pendekatan yang modern dan menyenangkan.
Salah satu fitur unggulan LISAN adalah penyajian cerita rakyat dalam dua versi, yakni versi lokal dan versi asing, serta permainan bahasa dan kuis interaktif untuk meningkatkan keterlibatan pengguna. Program ini dijalankan melalui laman ruanglisanindonesia.id serta media sosial @ruang.lisan_, dengan pendekatan literasi digital yang partisipatif.
Suci berpesan kepada generasi muda agar selalu merawat bahasa Indonesia, tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai identitas bangsa. “Kita bisa modern tanpa melupakan akar budaya. Kita bisa mendunia dengan tetap berbahasa Indonesia,” tegasnya.
Selama mengikuti ajang Duta Bahasa, Suci merasa diberi ruang untuk tumbuh, belajar, dan berkontribusi. Ia berharap para pemenang Duta Bahasa 2025 dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab dan ketulusan. “Jadikan kemenangan ini bukan sebagai akhir, tapi sebagai awal untuk berkontribusi nyata,” pesannya.
Tak lupa, Suci mengapresiasi peran Balai Bahasa Riau yang telah memberikan ruang dan kesempatan bagi generasi muda. Ia berharap Balai Bahasa terus menjadi garda terdepan dalam pembinaan bahasa dan sastra, serta semakin aktif melibatkan anak muda dalam program-program kreatif dan partisipatif.
Dengan semangat dan dedikasi, Suci Rahmadani membuktikan bahwa menjadi Duta Bahasa bukan sekadar gelar, melainkan tentang memberikan dampak nyata bagi pelestarian bahasa dan budaya bangsa di tengah arus globalisasi.(ika)