Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Sistem Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi (SISKA) yang dikembangkan Kementerian Pertanian dinilai sebagai model pertanian terpadu yang ideal untuk memaksimalkan produktivitas lahan perkebunan. Program yang telah mendapat dukungan penuh Pemerintah Provinsi Riau ini memungkinkan pemanfaatan lahan kelapa sawit secara lebih efisien.
Konsultan Pertanian dari Institut Pertanian Stiper Yogyakarta, Wiji STP menilai konsep integrasi pertanian dengan industri kelapa sawit memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan.
''SISKA adalah contoh perfect symbiosis dalam pertanian modern. Sapi mendapat pakan dari limbah sawit, sedangkan kotoran sapi menjadi pupuk organik berkualitas,'' katanya kepada BGNNEWS.CO.ID, Senin (9/6/2025).
Menurutnya, integrasi ini sangat cocok diterapkan di Riau yang memiliki luas perkebunan sawit mencapai 3,40 juta hektar. Limbah hasil perkebunan seperti pelepah sawit dan bungkil kelapa sawit dapat diolah menjadi pakan ternak, sehingga mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang mahal.
"Yang menarik dari SISKA adalah sistem rotational grazing-nya. Sapi dapat digembalakan di bawah tegakan sawit yang berumur lebih dari 5 tahun tanpa mengganggu produktivitas kebun, bahkan membantu mengendalikan gulma secara alami," jelasnya.
Wiji menambahkan bahwa tantangan utama implementasi SISKA adalah pemahaman petani tentang manajemen ternak yang masih terbatas.
"Petani kelapa sawit umumnya belum familiar dengan beternak sapi. Perlu pelatihan intensif dan pendampingan dari dinas terkait," ungkapnya.
Namun, potensi ekonomi dari sistem integrasi ini sangat menjanjikan. Perhitungan ekonomi menunjukkan bahwa pendapatan petani bisa meningkat dibanding hanya mengandalkan kelapa sawit saja.
"Selain pendapatan dari TBS (Tandan Buah Segar), petani juga mendapat keuntungan dari penjualan sapi dan biogas dari kotoran ternak," jelasnya.
Untuk mengoptimalkan program ini, Wiji menyarankan perlunya sinergi antara pemerintah daerah, perusahaan perkebunan, dan lembaga penelitian.
"Dukungan modal awal, penyediaan bibit sapi unggul, dan jaminan pasar hasil ternak menjadi kunci sukses SISKA di masa depan," ungkapnya. (Ade)