Gubri : Pancasila Harus Kokoh di Era Digital

Gubri : Pancasila Harus Kokoh di Era Digital
Gubernur Riau, Abdul Wahid saat memberikan amanat dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila di Halaman Kantor Gubernur. (Foto Ade)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Kemajuan teknologi yang pesat menghadirkan tantangan baru bagi ketahanan ideologi Pancasila. Untuk itu perlu ditekankan pentingnya memperkuat fondasi ideologis bangsa di tengah transformasi digital yang massif.

Hal ini dikatakan Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid saat peringati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2025 di halaman Kantor Gubernur Riau, Senin (2/6/2025). Wahid menyampaikan kekuatirannya tentang dampak era digital terhadap nilai-nilai kebangsaan.

''Pancasila adalah bintang penuntun. Ia bukan hanya warisan, tapi penunjuk arah agar bangsa ini tidak kehilangan jati dirinya," ujar Gubernur saat menjadi Inspektur Upacara.

Gubernur mengakui, teknologi membawa manfaat besar seperti efisiensi dan konektivitas global. Namun tanpa landasan ideologi yang kuat, kemajuan teknologi justru bisa mengikis nilai-nilai kemanusiaan.

''Kita sadari, kemajuan tanpa ideologi membuat kita mudah goyah. Ekonomi bisa tumbuh, tapi tanpa keadilan. Teknologi bisa berkembang, tapi tanpa arah. Maka dari itu, Pancasila adalah fondasi agar kemajuan tidak kehilangan ruhnya,'' tegas Abdul Wahid.

Ia menyoroti fenomena dehumanisasi akibat dominasi teknologi - manusia kehilangan empati, relasi sosial mengering, dan algoritma menggantikan nurani. Pancasila harus hadir nyata dalam gotong royong, keadilan sosial, dan penghargaan terhadap keberagaman.

''Perubahan digital, budaya, dan ekonomi bisa saja menggeser banyak hal. Tapi nilai-nilai Pancasila tidak boleh tergeser. Nilai Ketuhanan, Persatuan, dan Keadilan harus tetap menjadi pondasi kita dalam bermasyarakat dan bernegara,'' tambahnya.

Wahid mengajak masyarakat merenungkan Pancasila sebagai "rumah besar" yang menyatukan 200 juta rakyat Indonesia dengan latar belakang beragam.

''Dari sila pertama hingga kelima, semuanya menuntun kita pada satu hal, membangun bangsa yang adil dan manusiawi. Bukan sekadar modern, tapi juga bermartabat,'' pungkasnya. (Ade)

 

Berita Lainnya

Index