Petani Sawit harus Kuat di Lapangan serta Cerdas Kelola Usaha

Petani Sawit harus Kuat di Lapangan serta Cerdas Kelola Usaha
Sekretaris Disbun Riau Supardi didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Usaha dan Penyuluhan, Dr Ir Sri Ambar Kusumawati. (Foto istimewa)

Riau, BGNNEWS.CO.ID - Provinsi Riau begitu tangguh di industri sawit. Bahkan, Negeri Lancang Kuning ini telah menjelma menjadi sentra perkebunan kelapa sawit terbesar, ikuti oleh industri pengolahan minyak sawit yang terbanyak di Indonesia serta berkat keberadaan dari para petani itu sendiri.

Hal ini juga didukung dengan keberadaan asosiasi-asosiasi petani sawit berskala nasional yang berkantor pusat di Riau, serta dipimpin oleh petani yang berdomisili di Bumi Lancang Kuning tersebut.

Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Supriadi SHut MT sangat mensyukuri ketangguhan dan kekuatan petani sawit di seluruh Riau. Saat ini para petani sawit di Riau butuh hal yang lebih, selain kekuatan dan ketangguhan.

''Provinsi Riau sebagai salah satu provinsi dengan produksi sawit terbesar di Indonesia, sangat membutuhkan petani yang tidak hanya tangguh di lapangan, tetapi juga cerdas dalam mengelola usaha,'' kata Supardi didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Usaha dan Penyuluhan Disbun, Dr Ir Sri Ambar Kusumawati saat acara pelatihan petani sawit se Riau, kemarin.

Pelatihan tersebut merupakan kolaborasi dan sinergi yang apik antara Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan), serta IPB Training.

Tercatat ada 106 petani sawit yang mengikuti pelatihan yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) sebanyak 18 peserta, Kabupaten Bengkalis (10 peserta), Kabupaten Rokan Hilir atau Rohil (51 peserta), dan Kabupaten Rokan Hulu atau Rohul sebanyak 27 peserta.

''Riau butuh petani kelapa sawit yang tidak hanya kuat, tapi harus memiliki petani-petani yang cerdas. Jika ingin mengelola perkebunan yang baik tentunya harus memiliki keilmuan yang cukup,'' sebut Supriadi.

“Kalau ingin memiliki perkebunan yang maju dan berkelanjutan, maka para pekebunnya harus dibekali dengan ilmu dan keterampilan manajerial yang memadai,'' sambungnya lagi.

Ia menambahkan, pelatihan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM khusus bagi pekebun kelapa sawit agar memiliki ilmu manajemen administrasi keuangan. (jdi/mdp)

 

 

Berita Lainnya

Index