Kadisbun Klaim Riau Penentu Arah Perkembangan Industri Sawit Nasional

Kadisbun Klaim Riau Penentu Arah Perkembangan Industri Sawit Nasional
Kepala Dinas Perkebunan Riau, Syahrial Abdi AP MSi diacara pelatihan SDM kepemimpinan perkebunan sawit. (Foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Peran Provinsi Riau sangat strategis dalam mendukung subsektor kelapa sawit di tingkat nasional. Karena Riau didukung dengan lahan perkebunan sawit terluas di Indonesia.

''Jadi wajar kalau Riau sebagai penentu arah perkembangan industri sawit di tingkat subsektor perkebunan tersebut secara nasional,'' kata Kepala Dinas Perkebunan Riau, Syahrial Abdi AP MSi, saat membuka acara pelatihan kepemimpinan dan komunikasi di industri kelapa sawit yang dimulai sejak Senin-Kamis (19-22/5/2025) di Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau.

Kata Syahrial Abdi, Riau menjadi penentu arah perkembangan subsektor kelapa sawit nasional, karena dengan jumlah penduduk mencapai 6,8 juta jiwa, hampir 51 persen di antaranya terafiliasi langsung maupun tidak dengan komoditas sawit.

Seperti diketahui, acara yang digelar untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di tingkat perkebunan kelapa sawit (PKS) ini merupakan sinergi antara tiga pihak.

Yakni Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) pada Kementerian Pertanian (Kementan), serta PT Daya Guna Lestari (DGL) sebagai mitra pelaksana pelatihan itu.

Turut hadir dalam pembukaan, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Rokan Hilir Aldi, SIP, jajaran pejabat dari Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, serta Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Usaha dan Penyuluhan Sri Ambar Kusumawati.

Syahrial Abdi menambahkan, pelatihan seperti yang digelar oleh BPDP, Ditjenbun Kementan, dan PT DGL tersebut menjadi sangat penting, agar para pekebun di Riau tidak hanya berhenti pada upaya menghidupi keluarga.

''Tetapi juga para pekebun mulai berfikir lebih maju dan berorientasi pada kelembagaan serta penguatan kelompok,'' ucap Syahrial Abdi.

Selain itu Syahrial Abdi juga menekankan bahwa kelapa sawit memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan energi di masa depan.

:'Komoditas yang paling dekat dengan isu ketahanan pangan dan energi adalah kelapa sawit. Apalagi, Indonesia adalah produsen sawit terbesar di dunia. Maka dari itu, sudah seharusnya SDM kita menjadi SDM unggulan yang mampu menjaga keberlanjutan, produktivitas, dan kemandirian sektor ini,” tuturnya lebih lanjut.

Sebagai informasi, pelatihan gelombang kedua ini merupakan lanjutan dari gelombang pertama yang telah sukses digelar pada 13–16 Mei 2025.

Dan secara keseluruhan tahun ini PT DGL dipercaya menyelenggarakan 12 kelas di tiga provinsi, yaitu di Provinsi Riau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), dan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Dengan komitmen dan kolaborasi yang solid antara BPDPKS, Ditjenbun, pemerintah daerah, dan PT Daya Guna Lestari, pelatihan ini diharapkan mampu menjadi fondasi yang sangat kuat. (jdi/mdp)

Berita Lainnya

Index