Menarik! Komunikasi Berbalas Pantun Dalam Tradisi Pernikahan Orang Melayu Riau Segera Diteliti

Selasa, 29 Agustus 2023 | 12:00:57 WIB
Budi Hermanto Peneliti Budaya dari Fakultas Ilmu Komunikasi UIR

PEKANBARU, Gardabertuahnews.com - Setiap masyarakat memiliki sistem kebudayaan yang berbeda-beda. Namun pada hakikatnya, kebudayaan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat pada awalnya, lahir sebagai proses adaptasi masyarakat atau kelompok tersebut dengan keadaan di sekitarnya. 

Demikian diungkapkan Budi Hermanto sebagai peneliti budaya dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau (UIR), dalam sebuah kesempatan diskusi di Pekanbaru.

Dikatakannya orang Melayu juga memiliki adat-isitadat dan kebudayaanya sendiri. Budaya Melayu menjadi kaya dengan variasi, sarat dengan simbol dan falsafah. 

"Masyarakat Melayu Riau beragama Islam, pengaruh nilai tradisi masih melekat pada mereka," ujarnya.

Masyarakat Melayu, lanjutnya, amatlah kokoh memegang adat istiadat. Mereka mengkekalkan adat dan tradisi secara berkesinambungan. Hal ini tercermin dari beragam ungkapan yang menjadi acuan masyarakat. 

"Dalam budaya Melayu, ungkapan memegang peranan penting karena bentuk sastra ini lazim mengandung nilai-nilai nasehat dan tunjuk ajar yang kental dan bernas," bebernya.

Lebih lanjut diungkapkan, dalam seni budaya Melayu biasanya dijalin dengan bahasa dalam seni budaya Melayu. Biasanya dijalin dengan bahasa yang indah dan sarat dengan makna serta simbol. 

Ungkapan-ungkapan tersebut dapat dituangkan dalam salah satunya berbentuk pantun, syair dan gurindam. Seperti halnya upacara pernikahan adat lainnya, upacara perkawinan adat Melayu juga memiliki tahapan-tahapan ritual khusus. 

"Terhadap hal ini akan kita lakukan penelitian," katanya.

Dikatakan, menjadi tujuan penelitian ingin melihat bagaimana komunikasi berbalas pantun dalam tradisi pernikahan orang Melayu Riau. 

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode literatur review dengan cara mengumpulkan beberapa jurnal-jurnal serta diambil beberapa kesimpulan.

"Dari itu akan kita telaah secara mendalam melalui cara yang rinci agar terdapat suatu hasil akhir yang baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan," katanya. 

Lebih lanjut diungkapkan, tradisi dan adat masyarakat Melayu Riau selalu menggunakan karya sastra atau pantun sebagai media komunikasi pada setiap tahapan upacara perkawinan. 

Sastra pantun biasanya dipakai dalam proses upacara adat, yaitu saat merisik sampai dengan acara pesta perkawinan. 

Masyarakat Melayu Riau meyakini bahwa karya sastra tersebut menambah pengetahuan tentang nilai dan norma kehidupan. Selain nilai-nilai ajaran kehidupan, pantun juga memiliki unsur-unsur keindahan. 

"Pantun-pantun ini ada yang didendangkan melalui senandung dan lagulagu," ujar akademisi ini. (rls/gbn)

 

 

Terkini