PEKANBARU,Gardabertuahnews.com-Viral di media sosial, bahwa setiap tenaga kependidikan yang ingin menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dipungut uang sebesar Rp25.000 per orang terjawab sudah.
Ternyata tenaga kependidikan tersebut mengaku, tidak ada paksaan dan sifatnya sukarela. Bahkan, tenaga kependidikan ini mengaku terbantu dengan perjuangan yang dilakukan Solidaritas Nasional Wiyatabhakti Indonesia (SNWI) dipimpin Eko Wibowo SPdI.
Seperti yang diutarakan UF salah seorang tenaga kependidikan di Rokan Hilir, dirinya secara sukarela dan iklhas memberikan Rp25.000 ini.
"Tidak ada paksaan. Saya iklhas dan kawan-kawan juga iklhas. Namanya, sukarela untuk memperjuangkan nasib kami yang sudah mengabdi lama, tapi belum juga masuk dalam P3K ini,"jelas UF kepada wartawan, Senin (26/6/2023).
UF mengaku, dirinya sekarang ini mengabdi disalah satu sekolah SMA Kecamatan Kubu Babusalam menjadi tenaga honorer.
"Namanya juga perjuangan pak. Kami justru terbantu, ada yang mau memperjuangkan nasib kami di Jakarta. Tidak ada dipaksa ya pak," ujar dia.
Hal yang sama juga disampaikan DN tenaga kependidikan di Kabupaten Siak. Mengabdi disalah satu SMK Negeri di Siak selama 12 tahun, DN mengaku, adanya perjuangan yang dilakukan Solidaritas Nasional Wiyatamabhakti Indonesia dirinya sangat terbantu.
"Sifatnya sukarela pak. Saya aja terbantu dengan hal ini. Tidak diwajibkan. Bagi yang mau saja. Dan sudah terbukti kok. Bahkan, ada juga kawan di Siak ini tidak mau. Ya, tak ada di paksakan,"jelas dia.
Sementara itu salah seorang tenaga kependidikan di Kota Pekanbaru , RP menyebutkan, dirinya merasa terbantu dengan hal ini.
"Tidak dipaksakan kok. Semua sukarela saya terbantu dan iklhas. Bahkan, kawan-kawan lain juga terbantu. Kami memang butuh orang yang mau ke Jakarta untuk bisa memperjuangkan nasib kami ini pak,"ujarnya.***