Gubri Desak Perusahaan Segera Mutasi Plat Kendaraan Operasional Menjadi BM

Jumat, 19 September 2025 | 09:17:42 WIB
Gubernur Riau Abdul Wahid dan Bupati Siak Afni dipertemuan dengan sejumlah pimpinan perusahaan di Riau. (foto bgnnews/junaidi)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Pemerintah Provinsi Riau akhirnya mengambil tindakan tegas. Perusahaan yang beroperasi di wilayah Riau diwajibkan mutasi plat nomor kendaraan operasionalnya menjadi BM.

Penegasan ini disampaikan Gubernur Riau, Abdul Wahid usai gelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan perusahaan besar di Gedung Daerah Balai Serindit Pekanbaru, Kamis (18/09/2025). Pertemuan tersebut tindak lanjut dari aksi ratusan warga Minas yang memblokir Jalan Lintas Minas- Perawang,  Senin (15/9/2025) lalu.

Dimana usai warga melakukan aksi, Gubri Abdul Wahid turun langsung ke lokasi. Saat itu Abdul Wahid melihat banyaknya truk ODOL yang platnya luar dari Riau membawa kayu yang melebihi tonase melintas.

''Ini mobil perusahaan kayu, muatannya melebihi tonase, gimana jalan tak rusak. Plat kendaraannya pun dari luar. Jalan rusak, bayar pajaknya diluar Riau,'' kata Gubri pada salah seorang supir ODOL. Lalu Gubri meminta pada supir tersebut memberitahu pada pimpinannya agar secepatnya mutasi kendaraan operasional tersebut menjadi BM.

Menurut Gubri Abdul Wahid pada wartawan, mutasi kendaraan plat luar Riau tersebut sebagai langkah ini penting agar distribusi pajak dapat memberikan manfaat langsung terhadap pembangunan daerah.

Untuk hal ini, Pemerintah Provinsi Riau selalu memberikan kemudahan untuk melakukan perpindahan plat nomor kendaraan. Bahkan, Gubernur Abdul Wahid siap menurunkan Bapenda Riau untuk mengegas percepatan pengurusan.

''Jadi tak ada alasan untuk perusahaan tidak lakukan mutasi (plat) kendaraan. Kalau perlu kita turunkan Bapenda ke lokasi agar bisa melakukan balik nama kendaraan,'' ujar Gubri Abdul Wahid pada BGNNEWS.CO.ID.

Pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan ke setiap perusahaan. Pemerintah tidak segan mengambil langkah tegas bila perusahaan masih tidak mematuhi aturan. 

''Jika masih tidak taat aturan, maka terpaksa saya akan tutup perusahaannya,'' tegasnya.

Sementara itu, Bupati Siak Afni Z turut menyampaikan keluhan masyarakat yang terdampak kerusakan jalan. Ia menilai, kondisi jalan rusak sudah sangat berbahaya dan bahkan telah menelan korban jiwa.

''Banyak masyarakat yang merasakan akibat dari hal ini. Jalanan rusak itu sangat berbahaya, bahkan telah memakan korban jiwa. Seharusnya memang perusahaan bisa lebih perhatian terkait warga di kawasan operasinya. Bahkan air bersih saja sulit didapatkan masyarakat,'' kata Bupati Afni.

Dijelaskan, perusahaan harus lebih peduli terhadap keselamatan warga di sekitar kawasan operasinya. Ia juga mendorong perusahaan agar memperkuat kepedulian sosial dengan membantu masyarakat sekitar. 

Senada dengan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Riau Syahrial Abdi menyebutkan bahwa pertemuan antara pemerintah dan perusahaan sudah menghasilkan kesepahaman. Menurutnya, perusahaan kini sudah memahami apa yang menjadi maksud dan tujuan Pemprov Riau.

''Pertemuan ini sudah dipahami setidaknya rekan-rekan dari perusahaan apa yang menjadi maksud tujuan kita. Kemarin, Pak Gubernur bersama Ibu Bupati sudah melihat beberapa titik yang mengalami hambatan lalu lintas di jalur Minas dan Perawang,'' jelasnya.

Dijelaskan, inti dari pertemuan ini adalah koordinasi, sinergi, dan kolaborasi untuk menciptakan kelancaran arus distribusi barang serta mobilitas masyarakat. Dengan begitu, roda perekonomian daerah bisa berjalan lebih baik tanpa ada hambatan berarti. (jdi/bgnnews)

Terkini