Kakao dan Kopi Penopang Ekonomi Jatim di Pasar Global

Selasa, 26 Agustus 2025 | 14:58:41 WIB
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti dalam Java Coffee and Flavors Fest (JCFF) 2025 di Surabaya. (foto istimewa)

Surabaya, BGNNEWS.CO.ID - Komoditas kakao dan kopi sebagai penopang dan ekonomi petani sekaligus memperkuat posisi dan daya saing Jawa Timur di pasar global.

''Dua komoditas ini tidak hanya menopang ekonomi petani tetapi juga memperkuat daya saing daerah di pasar global,'' kataGubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam Java Coffee and Flavors Fest (JCFF) 2025 di Surabaya, Selasa (26/8/2025).

Khofifah mengatakan, Jawa Timur masuk empat besar produsen kopi nasional dengan luas areal 122.623 hektare dan produksi mencapai 78.688 ton dengan berkontribusi pada ekspor kopi se-Jawa tercatat 87 persen.

Produksi itu terbagi atas robusta yang berkembang di dataran menengah dan rendah, serta arabika yang tumbuh di dataran tinggi dengan memiliki potensi premium untuk ekspor.

Beberapa sentra utama kopi Jatim di antaranya Bondowoso dengan Java Ijen Raung Coffee, Jember yang menjadi pusat penelitian kopi dan kakao (Puslitkoka), serta Malang, Pasuruan, Lumajang, Situbondo, dan Banyuwangi.

Selain kopi, kakao juga menjadi andalan perkebunan Jatim dengan areal 50.096 hektare dan produksi 23.599 ton yakni sentra tersebar di Blitar, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Tulungagung, dan Malang Selatan.

''Sejumlah daerah bahkan telah mengembangkan hilirisasi menjadi produk olahan cokelat bernilai tambah,'' ujar dia.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti pun memastikan mereka siap mendukung pengembangan kopi, kakao, dan rempah di Jawa Timur.

Terlebih, Jatim adalah produsen utama kopi Jawa dengan kontribusi 48 persen terhadap total produksi sehingga optimalisasi sangat diperlukan agar terwujud pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan. (jdi/antara)

Terkini