Ubah Cangkang Sawit jadi Gel Anti Jerawat, Mahasiswa Undip Lolos Pendanaan PKM Tingkat Nasional

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 08:01:25 WIB
Ilustrasi cangkang sawit yang dijadikan sebagai bahan untuk gel anti jerawat oleh mahasiswa Undip. (foto istimewa)

Semarang, BGNNEWS.CO.ID - Universitas Diponegoro (Undip) kembali ciptakan inovasi dari limbah sawit. Kali ini inovasi tersebut diciptakan mahasiswa yang diketuai oleh Muhammad Amyra Faiz bersama anggota timnya Aini Silvia Astha, Abellia Puteri Hapsari, Al Fariza, dan Lailatul Safitri.

Mahasiswa dari Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI), Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) ini berhasil ciptakan gel anti jerawat (bakteri) yang bahannya dari limbah cangkang sawit. Bahkan berkah inovasi ini, mereka berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tingkat nasional tahun 2025.

Mereka membawa tema kesehatan kulit dengan pendekatan yang tak biasa dengan memadukan teknologi, isu lingkungan, dan potensi lokal. Di bawah bimbingan dosen Sri Risdhiyanti Nuswantari, tim ini merancang inovasi berupa gel antibakteri berbahan dasar limbah cangkang kelapa sawit dan tea tree oil. Kedua bahan ini telah lama dikenal sebagai agen antimikroba, tetapi kali ini dikemas dalam formula baru yang lebih hijau dan aplikatif.

Limbah cangkang sawit, yang sering kali hanya jadi tumpukan tak berguna, kini menjelma menjadi arang aktif dengan daya serap tinggi. Arang ini bekerja menyerap kelebihan minyak dan kotoran di wajah, sementara tea tree oil berperan sebagai antibakteri alami untuk menghambat pertumbuhan Cutibacterium acnes, bakteri penyebab utama jerawat.

Menurut Faiz, pemanfaatan limbah pertanian seperti cangkang sawit bukan hanya soal efisiensi, tapi juga menyentuh dua isu sekaligus: pengurangan sampah dan penciptaan produk kesehatan yang aman serta terjangkau. Dia percaya, gel ini adalah langkah kecil menuju ekosistem industri kecantikan yang lebih ramah lingkungan.

Anggota tim lainnya, Silvia menambahkan, bahwa produk ini ditujukan untuk mengatasi jerawat secara alami tanpa bahan kimia keras. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan ini juga jadi bukti bahwa mahasiswa vokasi tidak bisa dipandang sebelah mata dalam dunia riset dan inovasi.

Abellia menekankan bahwa formulasi yang mereka buat menunjukkan kekuatan riset terapan. Dengan bahan lokal, produk ini bisa bersaing dengan brand ternama di pasaran. Keunggulannya terletak pada sifatnya yang natural, berkelanjutan, dan dibuat melalui pendekatan rekayasa kimia yang presisi.

Pujian pun datang dari Ketua Program Studi TRKI, Dr Mohamad Endy Julianto. Menurutnya, pencapaian tim ini adalah cerminan dari potensi besar mahasiswa vokasi. Ia menyebut tim ini tak hanya menciptakan solusi teknologi yang aplikatif, tetapi juga memperlihatkan integrasi ilmu, empati sosial, dan kepedulian lingkungan dalam satu karya.

Dengan bimbingan dan pendampingan lebih lanjut, gel anti jerawat dari limbah sawit ini berpeluang untuk dikembangkan secara komersial. Dunia skincare tengah mengarah ke tren alami dan sustainable. (jdi/els)

Terkini