Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Berdasarkan data citra satelit dari BMKG pada Senin (4/8/2025) pagi, terdeteksi sebanyak 441 titik panas di wilayah Pulau Sumatera. Dari jumlah tersebut, Riau penyumbang terbanyak dengan 383 titik api.
Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Anggun R menjelaskan, dari total 441 titik panas yang tersebar di Pulau Sumatera, Riau menyumbang lebih dari 86 persen dengan distribusi dominan di wilayah pesisir timur.
''Sebagian besar titik panas terpantau di Kabupaten Rokan Hilir dengan total 281 hotspot, disusul Bengkalis 78 titik, Dumai 12 titik, Indragiri Hilir 6 titik, Rokan Hulu 3 titik, Pelalawan 2 titik, dan Kampar 1 titik,'' jelasnya.
Tingkat kepercayaan atau confidence level dari hotspot ini menunjukkan bahwa 381 titik berada pada kategori rendah, sedangkan 2 titik lainnya berada pada tingkat sedang, yang menandakan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih perlu diwaspadai, meskipun belum menunjukkan aktivitas api yang signifikan.
Selain Riau, provinsi lain yang turut mencatatkan kemunculan hotspot di Sumatera adalah diantaranya Sumatera Utara 32 titik, Sumatera Selatan 7 titik, Sumatera Barat 7 titik, Jambi 7 titik, Bangka Belitung 3 titik, serta Aceh dan Lampung masing-masing 1 titik.
Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat musim kemarau masih berlangsung, ditambah potensi angin kencang yang dapat mempercepat penyebaran api jika terjadi kebakaran lahan.
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya di wilayah rawan karhutla. Langkah pencegahan seperti patroli rutin, pemantauan titik api, dan pelarangan pembakaran lahan sangat dibutuhkan untuk mencegah eskalasi kebakaran yang lebih luas. (jdi/ra)