Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Sawit membuktikan sebagai komoditas unggulan Indonesia. Hal ini dibuktikan sawit mampu membangkitkan ekonomi daerah tertinggal, membuka akses infrastruktur, meningkatkan pendapatan petani, dan mendorong pertumbuhan PDRB secara signifikan.
Menurut riset PASPI (2023), sudah ada setidaknya 50 kawasan pedesaan tertinggal yang kini menjelma menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis kelapa sawit.
Adapun wilayah yang dulunya termasuk kawasan tertinggal kini berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, seperti, Nagan Raya, Aceh Singkil, Pasaman Barat, Sijunjung, Stabat, Belarang (Sumut), Bengkulu Selatan, Mukomuko, Sungai Lilin, Tugumulyo.
Kemudian, Sarolangun, Sungai Bahar, Sanggau, Bengkayang, Sampit, Kuala Pembuang, Batulicin, Kotabaru, Samarinda, Kutai Timur, Mamuju, Donggala, Tenggarong, Sangatta dan Sorong, Manokwari, Papua Barat.
Wilayah-wilayah ini kini memiliki akses pasar, jalan, dan peningkatan daya beli masyarakat, yang sebelumnya hampir tak tersentuh pembangunan.
Seperti diketahui perkebunan kelapa sawit awalnya dikembangkan di wilayah terpencil, terisolir, dan pinggiran. Namun seiring waktu, hadirnya pabrik kelapa sawit (PKS), jaminan pasar Tandan Buah Segar (TBS), serta meningkatnya produktivitas petani membuat wilayah tersebut menjadi magnet baru bagi pelaku usaha dan pembangunan infrastruktur.
Hasilnya?, akses jalan dan pasar terbuka, mobilitas ekonomi masyarakat meningkat danbunculnya usaha-usaha baru di sektor pendukung. (jdi/net)