Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Kabar baik. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, hotspot di Riau kini hanya terdeteksi 4 titik, Sabtu malam (26/7/2025),
Keempat titik tersebut tersebar di Kabupaten Pelalawan (3 titik) dan Kabupaten Siak (1 titik). Angka ini turun jauh dibandingkan daerah lain seperti Sumatera Selatan (50 titik) dan Aceh (47 titik). Hal ini menjadikan Riau sebagai salah satu provinsi dengan jumlah hotspot terendah di Sumatera.
Forecaster on duty BMKG Pekanbaru, Indah DN menjelaskan, bahwa kondisi cuaca dalam beberapa hari terakhir turut mendukung penurunan jumlah hotspot. Hujan ringan hingga sedang diperkirakan masih akan turun di sejumlah wilayah Riau, termasuk Rokan Hilir, Kampar, Bengkalis, hingga Kuantan Singingi.
''Cuaca pagi hari umumnya cerah berawan, namun hujan diprakirakan terjadi mulai siang hingga dini hari di berbagai kabupaten. Ini sangat membantu meredam potensi kebakaran lahan,'' ujar Indah, Ahad (27/7/2025).
Kementerian Kehutanan melalui Ditjen PDASRH juga berjibaku memadamkan api dengan mengerahkan 118 personel Manggala Agni ke Riau untuk menangani Karhutla. Tim tersebar di delapan titik prioritas, termasuk Pelalawan, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Kampar, Siak, dan Dumai. Dari 14 titik api terdeteksi, hanya 10 yang terkonfirmasi aktif dengan kategori medium. Sebagian besar masih dalam proses pengecekan.
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang intensif dilakukan Satuan Tugas Udara Lanud Roesmin Nurjadin juga semakin mempercepat menekan Karhutla di Riau. Diketahui, hingga Juli 2025, sekitar 10 ton garam disemai di udara menggunakan dua pesawat khusus untuk memicu hujan buatan.
''Alhamdulillah, titik api sudah jauh berkurang. Saat ini tinggal pendinginan asap,'' kata komandan Satgas Udara, Marsma TNI Abdul Haris.
Kendati Karhutla sudah bisa dikendalikan, namun pemerintah daerah tetap mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan. (jdi/mdcr)