Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Riau pada Maret 2025 berada pada angka Gini Ratio 0,307. Ada kenaikan tipis sebesar 0,001 poin dibandingkan posisi pada September 2024 yang sebesar 0,306, namun tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan Maret 2024.
Gini Ratio merupakan indikator statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pengeluaran penduduk. Nilai 0 menunjukkan pemerataan sempurna, sedangkan nilai 1 menunjukkan ketimpangan sempurna.
''Meskipun ada kenaikan tipis, Gini Ratio Provinsi Riau secara umum masih menunjukkan ketimpangan yang relatif rendah. Gini Ratio 0,307 ini masih dalam batas wajar,'' kata Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, Sabtu (26/7/2025).
Lebih lanjut, Asep merinci kondisi ketimpangan berdasarkan wilayah. Di daerah perkotaan, Gini Ratio pada Maret 2025 tercatat sebesar 0,345, meningkat dibandingkan dengan 0,333 pada September 2024. Namun, angka ini masih sama dengan kondisi Maret tahun lalu.
Sementara itu, di wilayah perdesaan, Gini Ratio justru menunjukkan perbaikan. Pada Maret 2025 tercatat sebesar 0,267, turun dibandingkan 0,271 pada September 2024, dan sama dengan Maret 2024.
Berdasarkan standar Bank Dunia, tingkat ketimpangan juga dinilai dari distribusi pengeluaran pada 40 persen penduduk terbawah. Secara keseluruhan, distribusi pengeluaran kelompok ini mencapai 22,32 persen, yang berarti berada dalam kategori ketimpangan rendah.
"Jika dilihat secara wilayah, di daerah perkotaan distribusinya sebesar 20,80 persen dan di perdesaan 23,84 persen. Keduanya termasuk dalam kategori ketimpangan rendah," ujarnya.
Dengan kondisi ini, Asep menilai bahwa upaya pengendalian ketimpangan di Riau masih berada pada jalur positif, meski tetap memerlukan perhatian terutama di wilayah perkotaan yang menunjukkan kenaikan ketimpangan. (jdi/ra)