Bangka Belitung Segera Bangun Perkebunan dan Pabrik Kelapa Terbesar di Asia Tenggara

Ahad, 27 Juli 2025 | 10:01:41 WIB
Gubernur Babel Hidayat Arsani (kemeja biru) berfoto bersama investor dan perwakilan kelompok tani di halaman Wisma Bugenville pada Sabtu kemarin. (foto istimewa)

Belitung, BGNNEWS.CO.ID - Setelah dikaji serius, termasuk keberlanjutan dan jaminan pasar hasil panen, akhirnya Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memutuskan membangun pabrik kelapa terbesar di Asia Tenggara di daerahbtersebut.

Bahkan soal proyek ini, Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani telah membawa perwakilan investor yang siap menanamkan modalnya hingga Rp 1 trilliun. Mereka membuka perkebunan kelapa beserta dengan pabrik di Pulau Bangka dan Belitung.

''Investor akan menanamkan bibit kelapa dalam sebanyak 1 sampai 2 juta batang. Kita manfaatkan lahan-lahan tidur seperti HTI, HTM, maupun HKM yang tidak produktif. Target kita, Bangka Belitung menjadi pusat kelapa dunia,'' ujar Hidayat Arsani dalam keterangan resmi yang dikutip, Minggu (27/7/2025).

Menurutnya, dalam tahap awal akan dilakukan penanaman sekitar 200 ribu bibit, yang secara bertahap akan berkembang hingga menciptakan 1 juta lapangan kerja.

Masyarakat hanya diminta menyediakan lahan dan membersihkannya, sementara bibit, perawatan, hingga pemasaran menjadi tanggung jawab investor.

''Lahan dari masyarakat, bibit dari investor. Nanti hasilnya dibagi, masyarakat bisa dapat 20 persen dari hasil panen. Dari 1 hektare bisa ditanam 180 pohon, itu sekitar Rp36 juta,'' jelasnya.

Hidayat memastikan proyek ini telah dikaji serius, termasuk keberlanjutan dan jaminan pasar hasil panen. Bahkan perwakilan ivestor telah menyatakan kesiapan mereka membangun pabrik yang akan menyerap sekitar 5.000 tenaga kerja untuk pengolahan, belum termasuk di sektor perkebunan.

''Selama ini kita tanam kelapa, tapi tidak tahu mau jual ke mana. Dengan ini, ada pabriknya, ada pembelinya. Itu yang kita jamin. Kita tidak ingin masyarakat hanya disuruh tanam tapi bingung menjual,'' tegas Hidayat.

Berdasarkan hasil diskusi, proyek ini ditargetkan mulai berjalan 15 hari ke depan, menunggu finalisasi perjanjian kerja sama dengan investor.

Hidayat berharap seluruh pihak, termasuk pemerintah desa, kelompok tani, dan masyarakat luas, mendukung penuh rencana strategis ini.

“Ini investasi besar, dan kita alihkan dari Makassar ke Bangka Belitung. Ini peluang kita. Jangan biarkan lahan tidur terus. Kita bisa jadikan kelapa sebagai komoditas unggulan, sejajar dengan timah dan karet,” katanya optimistis.

Hidayat juga menyebut akan melibatkan akademisi dan peneliti, untuk mengawal keberhasilan program ini secara ilmiah dan teknis. (jdi/posbelitung)

Terkini