Makassar, BGNNEWS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan mengapresiasi kegiatan pelatihan petani sawit program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) yang diselenggarakan AKPY, dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian.
Menurut Plt Dinas Pertanian, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Saipudin Zikri Bukara, pelatihan bagi petani sawit dari Lutra sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas SDM karena bisa meningkatkan nantinya dapat produktivitas kebun petani. Terutama dalam hal teknis budidaya kelapa sawit dan panen & pascapanen.
''Maka, kami bangga petani sawit bisa dilibatkan langsung dalam kegiatan pelatihan petani sawit program dari pemerintah pusat, meski bukan kali pertama petani sawit dari Lutra mengikuti pelatihan dengan berbagai tema. Kalau bisa jumlah peserta dari Lutra setiap tahun ditingkatkan. Masih banyak petani sawit dari Lutra yang perlu ditingkatkan kapasitasnya,'' katanya.
Menurut Saipudin, seiring bertambahnya lahan perkebunan sawit di Lutra yang dikelola petani, kapasitas petani harus ditingkatkan agar hasil (panen TBS-nya) bertambah dan berkualitas. Tentu akan meningkatkan kesejahteraan petani.
''Pelatihan teknis budidaya kelapa sawit dan panen & pascapanen sangat diperlukan bagi petani sawit Lutra. Kenapa, masih banyak petani yang memelihara atau perawatan dan panen tidak sesuai standar. Ini salah satu yang menyebabkan produktivitasnya rendah dan kualitasTBSnya kurang baik. Banyak petani yang memanen buah belum matang, karena hanya mengejar tonase,'' tambahnya.
Dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten Lutra tahun 2023, luas lahan kelapa sawit mencapai 28.234,98 ha, dan akan berpotensi bertambah.
''Tahun ini luas lahan perkebunan sawit di Lutra sudah mencapai lebih dari 31.000 ha dan akan terus bertambah. Banyak masyarakat yang tertarik untuk budidaya sawit,'' kata Saipudin.
“Untuk itu, kami berharap peserta (petani sawit) yang jumlahnya 210 setelah mengikuti pelatihan (Teknis Budidaya Kelapa Sawit dan Panen & Pascapanen) bisa mengimplementasikan ilmunya di kebun masing-masing serta menularkan kepetani sawit lainnya,” sambungnya.
Untuk memastikan petani sawit bisa mengimplementasikan ilmunya, usai pelatihan peserta masih akan mendapatkan pendampingan dari Dinas Pertanian. (jdi/swi)