Hasil Riset, Limbah Cair Sawit Berhasil Diolah Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Jumat, 04 Juli 2025 | 07:55:57 WIB
Limbah cair kelapa sawit. (foto istimewa)

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Melalui riset yang didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), limbah cair dari pabrik kelapa sawit (PKS), dikenal sebagai Palm Acid Oil (PAO), yang selama ini dianggap tak berguna, kini bisa diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan atau biodiesel.

Hasil riset tersebut, PAO berhasil bisa diolah menjadi biodiesel berkualitas tinggi. Inovasi ini bisa membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus memaksimalkan potensi industri sawit nasional.

PAO adalah bagian dari limbah cair (POME) hasil proses pengolahan minyak sawit mentah atau CPO. Biasanya, PAO ini hanya jadi sisa buangan karena kandungan asam lemak bebas dan kadar airnya tinggi, sehingga sulit dimanfaatkan secara langsung.

Namun berkat riset dan inovasi teknologi, kini PAO bisa diolah menjadi bahan bakar untuk kendaraan atau sektor energi lainnya.

Riset kolaboratif Nova Rachmadona, Iman Rahayu, Irwan Kurnia, dan tim telah melakukan terobosan inovatif yakni mengolah PAO dengan enzim lipase sebagai biokatalis. 

Dalam keterangan resmi BPDP disebutkan, proses pengolahannya relatif hemat energi, tidak perlu reaksi suhu tinggi, minim bahan kimia keras, dan ramah lingkungan.

Dengan kondisi optimal, dengan suhu 40?°C dan kecepatan aduk 150?rpm, biodiesel hasilnya memiliki angka asam sekitar 1,4?mg KOH/g, sudah mendekati standar internasional EN?14214 & ASTM?D6751 (<?0,40?mg KOH/g).

Dengan kata lain, hasil biodiesel dari PAO punya kualitas tinggi dan nyaris menyamai standar internasional. Kandungan asamnya pun rendah, mendekati angka yang diwajibkan untuk bisa digunakan secara luas sebagai bahan bakar.

Saat ini, teknologi pengolahan PAO masih dalam tahap riset lanjutan. Tim peneliti sudah berhasil mengolah PAO dalam skala kecil (5 liter), dan sedang bersiap melakukan uji coba dalam skala lebih besar (50 liter). Tujuannya adalah menghasilkan biodiesel dari PAO yang memenuhi standar nasional dan internasional agar bisa digunakan secara luas.

Optimasi lebih lanjut, terutama post-treatment, perlu diperbaiki agar angka asam turun mendekati 0,4?mg KOH/g sesuai regulasi. Itu sekaligus memastikan produk layak pasar global. (jdi/elaeis.co)

Tags

Terkini