Jambi, BGNNEWS.CO.ID - Harga pembelian tandan buah segar (TBS) produksi para petani kelapa sawit mitra plasma di seluruh Provinsi Jambi diakhir bulan Juni hingga awal Juli 2025 mengalami kenaikan yang tipis.
Dimana untuk harga pembelian TBS dari usia tanam 10-20 tahun yang terkategori harga premium cuma naik sebanyak Rp 18,66 menjadi Rp 3.188,11 per kilogram (Kg).
Namun kini semuanya seperti kembali ke “stelan pabrik” alias harga TBS mitra plasma di Provinsi Jambi kembali mengalami penurunan yang lumayan seperti yang terjadi nyaris sepanjang bulan Juni 2025.
Berdasarkan pengumuman resmi pihak Bidang Produksi dan Pemasaran Hasil Perkebunan Strategis (PPHPS) Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi. Disebutkan harga TBS dari usia tanam 10-20 tahun mengalami penurunan sebanyak Rp 18,66 per Kg. Harga TBS dari usia tanam yang lainnya tentu saja mengalami penurunan walau dalam jumlah yang berbeda satu sama lainnya.
Hal ini mungkin sebagai dampak dari penurunan harga penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebanyak Rp 104,36 per Kg, dari pekan sebelumnya sebesar Rp 13.342,03 kini menjadi Rp 13.237,67 per Kg.
Tetapi, sama seperti masa sebelumnya, harga penjualan inti sawit atau palm kernel (PK) justru mengalami kenaikan sebanyak Rp 54,67 per Kg, dari Rp 9.393,81 pada pekan lalu menjadi Rp 9.448,48 per Kg.
Kenaikan harga PK yang terjadi pada setiap pekan ini pula yang mampu mencegah kejatuhan yang lebih dalam lagi harga pembelian TBS mitra plasma, baik di Provinsi Jambi, Sumatera Utara (Sumut), Riau, atau pun provinsi lainnya.
Berikut ini penetapan harga TBS petani kelapa sawit mitra plasma di Provinsi Jambi untuk periode 4-10 Juli 2025:
3 tahun Rp 2.454,75
4 tahun Rp 2.658,30
5 tahun Rp 2.781,03
6 tahun Rp 2.897,54
7 tahun Rp 2.970,72
8 tahun Rp 3.033,41
9 tahun Rp 3.093,45
10-20 tahun Rp 3.188,11 (sebelumnya Rp 3.206,77. Turun Rp 18,66)
21-24 tahun Rp 3.091,66
25 tahun Rp 2.948,85
Catatan:
CPO : Rp 13.237,67 (sebelumnya Rp 13.342,03. Turun Rp 104,36)
PK : Rp 9.448,48 (sebelumnya Rp 9.393,81. Naik Rp 54,67)
Indeks K: 93,93 persen (tetap). (jdi/mdp)