BPDP dan Ditjenbun ajak Petani jadikan Kebun Sawit Sebagai ATM

Selasa, 17 Juni 2025 | 14:51:18 WIB
Petani sedang memanen sawit. (foto istimewa)

Palembang, BGNNEWS.CO.ID - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan pada Kementerian Pertanian (Kementan), serta PT BPI berikan pelatihan teknik memanen dan pascapanen untuk ratusan petani swadaya yang berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam pelatihan itu, ratusan petani swadaya diajari dan diajak untuk menjadikan perkebunan kelapa sawit milik masing-masing untuk menjadi mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang abadi bagi keluarga mereka.

''Saya berpesan dan mengajak agar petani swadaya peserta pelatihan menjadikan kebun sawit masing-masing sebagai ATM keluarga petani untuk jangka waktu yang sangat panjang, yaitu 20-25 tahun,'' ajak founder atau pendiri PT Best Planter Indonesia (BPI), Ir Heri DB MM, seperti keterangan resmi yang diterima, Senin (16/6/2025).

Disampaikan Heri DB saat berbicara secara daring dalam acara pelatihan panen dan pascapanen bagi 124 petani sawit asal Kabupaten Muba yang digelar mulai 10-14 Juni 2025.

Sebagai informasi, untuk pelatihan yang berbasiskan teori digelar di Hotel Ayola Sentosa Palembang, dan untuk praktek lapangan digelar di perkebunan kelapa sawit milik dua perusahaan di Sumsel.

Kata Heri DB, perkebunan sawit yang menjadi ATM bagi petani dan keluarganya akan terus dilakukan tanam ulang atau peremajaan (replanting) apabila tanaman sudah tidak lagi produktif, termasuk setelah usai masa siklusnya.

“Artinya, perkebunan sawit akan menjadi warisan anak cucu petani. Oleh karenanya harus dijaga keberlanjutannya dengan cara merawat tanah dan tanaman sesuai standar praktek manajemen yang baik atau best management practices (BMP),” beber Heri DB lagi.

“Demikian juga semasa usia produktif, tanaman sawit harus dijaga populasi tanaman agar tetap memenuhi standar minimal 130 pokok per hektar (Ha) dan panen dilakukan secara tuntas berkualitas,” sambung Heri DB.

Heri DB berpesan agar para petani sawit peserta pelatihan nantinya mampu menjaga kesehatan dan kesuburan lahan perkebunan dengan cara memasukkan bahan-bahan organik.

“Seperti dengan memasukkan pelepah, tandan kosong (tankos), atau pun pupuk berbasis mikroba atau pupuk organik berkualitas,” kata Heri DB merinci.

Sedangkan untuk perawatan tanaman sawit, menurut Heri DB, bisa dilakukan dengan cara melakukan pemupukan yang tepat dosis, waktu dan aplikasi, serta mengendalikan hama dan penyakit tanaman.

“Selanjutnya, saat melakukan panen tandan buah segar (TBS) yang tuntas dan berkualitas adalah tidak meninggalkan brondolan sedikit pun di piringan, atau tidak menurunkan buah mentah, melainkan dipanen sesuai kriteria matang buah,” ucap Heri DB. (jdi/ mdp)

 

 

Tags

Terkini