Medan, BGNNEWS.CO.ID - Para pelaku usaha dan praktisi teknis akan berkumpul dalam sebuah forum internasional yang menjanjikan bukan hanya ilmu baru, tetapi juga kolaborasi strategis lintas negara. Forum ini menjawab tuntutan efisiensi dan peningkatan profit dalam industri kelapa sawit.
Kegiatan ini bertajuk International Palm Oil Mill Talkshow & Exhibition: How To Improve Your Mill Profit – Knowledge, Networking, Innovation and Technology. Acara ini akan digelar pada 28 Juni 2025 mendatang di Hotel Aryaduta, Medan, Sumatera Utara.
Acara ini bukan sekadar seminar biasa. Ia lahir dari kegelisahan para pelaku industri sawit atas minimnya ruang diskusi yang benar-benar fokus pada pabrik kelapa sawit secara teknis dan operasional.
Menurut Bonar Saragih, praktisi senior pabrik sawit sekaligus inisiator forum ini bersama Milenial Sawit Indonesia, talkshow ini dirancang untuk mengisi kekosongan tersebut.
''Banyak seminar yang bicara sawit, tapi sering kali melebar ke mana-mana. Kami ingin satu hari penuh hanya membahas soal pabrik sawit: bagaimana membuatnya lebih efisien, lebih canggih, dan tentu lebih menguntungkan,'' jelas Bonar, Jumat (13/6/2025).
Yang membuat acara ini menonjol adalah kedalaman kontennya dan siapa yang akan berbicara. Para narasumber bukan hanya akademisi atau pengamat, melainkan tokoh-tokoh lapangan yang sudah puluhan tahun mengabdi di industri sawit. Beberapa vendor ternama dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura akan hadir langsung dengan presentasi dari jajaran direksi mereka.
Diantaranya adalah Danfoss yang akan membawakan inovasi teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam pengolahan sawit terkini, Taner Malaysia yang memperkenalkan sistem vertical sterilizer modern, serta Boilermech dengan desain boiler tanpa cangkang yang diyakini bisa menambah pendapatan pabrik dari sisi efisiensi bahan bakar.
Salah satu keunggulan acara ini adalah formatnya yang interaktif. Dari total durasi acara yang dimulai sejak pagi hingga sore, sekitar 60 persen waktu akan dialokasikan untuk sesi tanya jawab. Ini menjadi ruang penting bagi peserta yang ingin menggali solusi konkret atas tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Bonar meyakini, dari dialog itulah muncul ilmu praktis yang bisa langsung diterapkan.
''Yang datang bukan hanya level mill manager, tapi juga GM, direktur, pemilik perusahaan, hingga vendor. Kami ingin acara ini jadi ruang tukar pengalaman, bukan sekadar mendengar paparan slide,'' tambahnya.
Diperkirakan akan hadir setidaknya 150 hingga 200 peserta dari berbagai level jabatan di industri sawit. Selain memperkuat jejaring antara praktisi dan penyedia teknologi, acara ini juga diyakini dapat mendorong transfer pengetahuan antar negara dan mempercepat adopsi teknologi baru di pabrik-pabrik kelapa sawit nasional.
''Visi kami sederhana: meningkatkan profit pabrik sawit lewat pengetahuan, jejaring, inovasi, dan teknologi. Dan itu harus dimulai dari diskusi yang jujur dan mendalam,'' ungkap Bonar. (jdi/sawitindonesia)