Yogyakarta, BGNNEWS.CO.ID - Hasil dari praktek lapangan mahasiswa program diploma (Prodi) Agroteknologi dan Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Institut Pertanian Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (INSTIPER) Yogyakarta diketahui kalau kakao diolah sedemikian rupa bisa menjadi makanan dan minuman (mamin).
Ketua Prodi Agroteknologi, Dr Sri Suryanti mengatakan, bahwa dalam kegiatan praktek lapang yang dilakukan oleh mahasiswa diajarkan pengolahan pascapanen kakao hingga pengolahannya menjadi produk mamin.
Praktek lapang merupakan bagian dari kurikulum di INSTIPER yang bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa untuk dapat berkerja di lapangan dengan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dari proses kuliah maupun praktikum.
Praktek lapang, ditujukan bagi mahasiswa semester lima dengan syarat sudah menempuh kuliah sebanyak 80 satuan kredit semester (SKS).
Lalu, kenapa kakao? Dr. Sri Suryanti menjelaskan, kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Menurutnya, budidaya dan pengolahan kakao, atau sering disebut juga buah cokelat, yang baik dapat mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas kakao Indonesia.
Dia bilang, praktek lapangan yang dijalankan para mahasiswa merupakan bagian dari implementasi atau pelaksanaan pembelajaran berbasis praktik.
Namun mahasiswa juga diajarkan bagaimana melakukan praktek pascapanen yang dipandu oleh dosen-dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian.
Di samping itu, dia berujar bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang budidaya kakao kepada para mahasiswa INSTIPER Yogyakarta. Sekaligus mengetahui dan memahami bagaimana pengolahan pascapanen untuk mendapatkan biji kakao berkualitas, hingga pengolahan menjadi makanan dan minuman berbahan dasar kakao. (jdi/mdp)
,