ISPO Harus Tingkatkan Daya Saing, Bukan Persulit Petani Kecil

Jumat, 23 Mei 2025 | 12:58:08 WIB
Plt Ditjenbun Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto. (Foto Ade)

Riau, BGNNEWS.CO.ID - Implementasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) harus menjadi instrumen yang meningkatkan daya saing industri sawit, bukan malah mempersulit petani kecil. 

''ISPO harus menjadi instrumen yang meningkatkan daya saing, bukan malah mempersulit petani kecil. Kita perlu memastikan standar yang realistis dan dapat diimplementasikan oleh semua pelaku industri,'' tegas Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto dalam acara Andalas Forum V yang digelar di SKA Co Ex, Pekanbaru, Kamis (22/5/2025).

Menurut Heru, pemerintah sangat memperhatikan implementasi ISPO tidak hanya untuk memenuhi standar keberlanjutan internasional, tetapi juga harus mengakomodasi kepentingan dan kemampuan petani kecil yang menjadi tulang punggung industri sawit nasional.

Forum yang dihadiri berbagai stakeholder industri sawit ini juga membahas permasalahan krusial terkait pembukaan lahan di kawasan hutan. Heru menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sambil tetap memberikan ruang bagi pengembangan industri sawit yang bertanggung jawab. 

''Upaya penggantian pembangunan di lahan gambut dan pembukaan peluang PSR (Perkebunan Sawit Rakyat) di berbagai daerah menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menciptakan industri sawit yang ramah lingkungan,'' jelasnya. 

Strategi ini menunjukkan pendekatan seimbang pemerintah dalam mengelola industri sawit, di mana aspek ekonomi dan lingkungan dapat berjalan beriringan tanpa saling merugikan.

Heru juga menyoroti pentingnya mengutamakan peranan petani lokal dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah penghasil sawit. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan industri sawit yang inklusif dan berkelanjutan.

"Ini perlu dievaluasi lebih lanjut untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan data industri," ungkap Heru.

Heru menekankan pentingnya forum ini tidak hanya berhenti pada diskusi, tetapi harus menghasilkan rencana aksi yang konkret dan terukur.

"Kami mengharapkan masukan dan usulan dari semua pihak untuk menciptakan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan industri di lapangan," katanya.

Kementerian Pertanian juga menunjukkan komitmen tinggi dengan berencana terus hadir dan mendukung acara-acara serupa di berbagai daerah penghasil sawit. Sebagai tindak lanjut, Heru mengungkapkan rencana kunjungan ke Sumatera Utara pada tanggal 25 mendatang. (Ade)

Terkini