Riau, BGNNEWS.CO.ID - Salah satu sorotan utama dalam Forum Andalas ke 5 yang diadakan di Pekanbaru, Riau ini masih rendahnya realisasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang jauh dari target. Berdasarkan data dari BPDP pada 2024, target PSR adalah 120.000 hektare namun capaiannya hanya mencapai 97.000 hektare. Padahal, program ini menjadi kunci peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani sawit skala kecil.
Menurut, Plt.l Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Heru Tri Widarto, komitmen pemerintah untuk memajukan industri kelapa sawit Indonesia yang berkelanjutan, dengan fokus utama pada hilirisasi dan perbaikan kesejahteraan petani kecil melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Heru Tri Widarto menekankan, bahwa peluang hilirisasi dan pemanfaatan kelapa sawit untuk energi sangat besar, mengingat perkembangan industri serupa di negara lain yang sudah lebih maju.
''Kita tidak boleh hanya menjadi eksportir bahan mentah. Saatnya Indonesia mengambil nilai tambah lebih besar dari industri sawit melalui hilirisasi,'' ujar Heru, Kamis (22/5/2025).
Pemerintah berkomitmen memberikan kemudahan perizinan dan dukungan riset untuk mendorong investasi di sektor hilirisasi sawit guna meningkatkan daya saing industri sawit Indonesia di pasar global.
''Kami perlu mengevaluasi secara menyeluruh mengapa penyerapan PSR masih rendah. Apakah ada hambatan birokrasi, akses informasi, atau masalah lainnya yang menghambat petani untuk mengikuti program ini,'' kata Heru.
Pemerintah berencana memberikan insentif tambahan untuk PSR dan mempermudah akses petani terhadap program ini. (Ade)